Berita

Proyek Kanal Funan Techo yang dirilis oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Kamboja/Net

Dunia

Vietnam Takut Proyek Kanal Kamboja Jadi Jalan Masuk Militer China

JUMAT, 05 APRIL 2024 | 17:21 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Proyek kanal Funan Techo yang dibangun sepanjang 180 km di provinsi pesisir Kamboja, dekat perbatasan Vietnam, dikhawatirkan mampu menjadi jalan masuk pasukan China.

Kanal itu dioperasikan oleh China Road and Bridge Corporation, sebuah perusahaan milik negara China di bawah kesepakatan build-Operate-transfer.

Dibawah perjanjian tersebut, perusahaan dapat mengoperasikan kanal tersebut selama sekitar 50 tahun sebagai imbalan atas pendanaan pembangunannya.


Proyek dimulai tahun 2024 dan diperkirakan selesai tahun 2028.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet mengklaim kanal itu akan menciptakan lapangan kerja bagi 1,6 juta orang yang tinggal di sepanjang rute yang diusulkan tanpa menambah utang luar negeri negaranya.

Kendati demikian, menurut peneliti Vietnam, kanal itu merupakan proyek penggunaan ganda yang berpotensi memfasilitasi kehadiran militer China di wilayah Kamboja, dekat wilayah Vietnam.

Dua peneliti di Institut Pengembangan Penelitian Oriental di bawah Persatuan Asosiasi Sains dan Teknologi Vietnam menyebut Kanal Funan Techo bisa menciptakan kedalaman air yang diperlukan agar kapal militer China masuk melalui Teluk Thailand atau Pangkalan Angkatan Laut Ream menuju Perbatasan Kamboja-Vietnam.

“Kanal Funan Techo bukan sekadar proyek sosio-ekonomi tetapi juga memiliki nilai militer yang besar, yang akan berdampak kuat pada situasi pertahanan dan keamanan seluruh wilayah,” bunyi laporan tersebut, seperti dimuat The Straits Time.

Terlebih, Pangkalan Angkatan Laut Ream Kamboja saat ini tengah dibangun atas dana China.

Kamboja membantah pihaknya memberikan akses kepada militer China, meskipun kapal perang Beijing diisukan terlihat di Ream bulan lalu.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya