Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Nikkei Alami Penurunan Terburuk sejak Desember 2022

JUMAT, 05 APRIL 2024 | 15:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mayoritas saham pada indeks Nikkei Jepang anjlok hampir 2 persen ke level terendah dalam tiga minggu pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (5/4).

Penurunan tersebut menjadi minggu terburuk sejak Desember 2022 karena merosotnya saham-saham sektor teknologi di Wall Street.

Investor juga berhati-hati menjelang laporan ketenagakerjaan bulanan utama AS yang akan dirilis Jumat dengan prospek kapan Federal Reserve akan menurunkan suku bunganya menjadi semakin tidak jelas pada minggu ini.


Mengutip Reuters, Indeks Nikkei (.N225), turun 2,42 persen, atau 961 poin, menjadi 38,812.24, pada reses tengah hari, menjadikan kerugian minggu ini menjadi 3,86%.

“Faktor terbesar penurunan Nikkei adalah teknikal,” kata Kazuo Kamitani, ahli strategi ekuitas di Nomura Securities.

Ini merupakan kerugian mingguan kedua berturut-turut bagi indeks acuan tersebut, karena turun dari level tertinggi sepanjang masa di 41,087.75 yang dicapai pada 22 Maret.

Rata-rata pergerakan 25 hari berubah lebih rendah pada hari Jumat, dan jika tetap seperti itu, "ada risiko bahwa Nikkei akan turun lagi setelahnya," katanya.

Saham-saham sektor chip termasuk yang mengalami penurunan terbesar pada Jumat, dengan Tokyo Electron turun 5,6 persen dan memangkas 217 poin dari Nikkei. Advantest kembali kehilangan 81 poin dengan penurunan 4,85 persen.

Saham yang mengalami kerugian besar lainnya termasuk investor startup SoftBank Group yang merosot 2,77 persen, dan operator jaringan Uniqlo Fast Retailing yang merosot 2,26 persen.

Dari 225 komponen Nikkei, 159 melemah, 62 menguat, dan empat mendatar.

Indeks Topix yang lebih luas kehilangan 1,08 persen, dengan sub-indeks saham pertumbuhan turun 1,49 persen, dibandingkan dengan penurunan 0,68 persen pada saham-saham value stocks.

Musiman juga berkontribusi terhadap pelemahan ekuitas, kata Norihiro Yamaguchi, ekonom senior Jepang di Oxford Economics.

"Ini adalah awal tahun fiskal baru, dan musim laporan keuangan akan segera tiba, yang membuat investor mengambil sikap menunggu dan melihat,"kata Yamaguchi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya