Berita

KTP elektronik/Net

Nusantara

Jangan Asal-asalan Hapus NIK Warga Berpenghasilan Rendah

JUMAT, 05 APRIL 2024 | 08:36 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Program penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) bagi warga yang sudah tidak lagi tinggal di Jakarta harus dilakukan dengan cermat, tidak boleh asal-asalan.

Demikian disampaikan Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Nasrullah dikutip Jumat (5/4).

Menurut Nasrullah, pentingnya program itu dilaksanakan secara cermat oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta tentunya dengan alasan yang tepat.


Antara lain banyak warga Jakarta yang berpenghasilan rendah dan memilih tinggal di daerah penyangga seperti Bekasi, Cikarang, Depok, dan Karawang, tidak ingin mengubah Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Penghapusan NIK ini kan lagi proses. Harus cermat, karena ada yang KTP Jakarta, NIK Jakarta tapi tinggalnya di daerah penyangga. Mungkin karena di Jakarta tinggal di rumah yang pas-pasan akhirnya pindah tinggal di pinggiran Jakarta,” kata Nasrullah.

Menurut Nasrullah, kasus seperti itu harus diberi kelonggaran dan tidak disamakan dengan warga yang memiliki ekonomi mumpuni serta memiliki rumah pribadi di luar Jakarta.

“Kan bisa aja nanti buat pakta integritas. Makanya harus benar-benar dilihat kalau dia benar-benar orang Jakarta asli yang dibuktikan dengan ada sanak familinya di Jakarta atau keturunannya semua di Jakarta. Kan tinggal dibuatkanlah pakta integritasnya dan bisa jadi kekhususan,” kata politikus PKS ini.

Kebijaksanaan terhadap warga Jakarta yang tinggal di daerah penyangga karena status ekonominya tidak baik harus diprioritaskan, sehingga tidak serta merta dinonaktifkan secara sepihak.

“Itu dalam rangka menjaga kelestarian masyarakat Betawi. Menurut saya begitu. Jadi semuanya terakomodasi. Ini memberikan keluasan juga buat warga asli Jakarta,” pungkas Nasrullah.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya