Berita

Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/Net

Politik

LaNyalla: Prabowo Miliki Platform Kembali ke UUD 1945 Naskah Asli

RABU, 03 APRIL 2024 | 02:05 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Capres terpilih Prabowo Subianto dinilai memiliki sikap dan komitmen kebangsaan yang tinggi. Menteri Pertahanan RI itu turut menyoroti kehidupan ketatanegaraan Indonesia yang sudah menyimpang dari Pancasila.  

Pada 2019 lalu, Prabowo melontarkan pernyataan mengenai kembali UUD 1945 naskah asli. Upaya tersebut juga banyak diperjuangkan oleh berbagai elemen di bangsa ini, termasuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti merespons komitmen Prabowo dalam memperjuangkan kembali ke UUD 1945 naskah asli.
 
“Dukungan Pak Prabowo terhadap upaya agar bangsa ini kembali ke UUD 1945 naskah asli (sudah) jelas. Karena selain sudah menjadi platform perjuangan partainya (Gerindra), juga sudah diulas di bukunya yang membahas tentang Paradoks Indonesia itu,” kata LaNyalla kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/4).
 
Senator asal Jawa Timur itu selama ini gencar mendengungkan kembalinya konstitusi produk founding fathers pada 18 Agustus 1945.

Dia menyebut ada jejak digital video Prabowo mengatakan kepada media, bahwa dirinya setuju dan mendukung upaya agar bangsa dan negara ini kembali menerapkan sistem bernegara sesuai rumusan pendiri bangsa, yang diatur di dalam UUD 1945 naskah asli.

LaNyalla menilai tentunya kekurangan dan kelemahan dari naskah asli bisa diperbaiki dengan konsep addendum (penambahan dan penyempurnaan).

“Karena perubahan konstitusi yang benar adalah dengan addendum. Bukan mengganti batang tubuh aslinya. Karena kalau mengubah itu bukan amandemen namanya, tetapi penggantian konstitusi,” tegasnya.
 
Ketika disinggung apakah Prabowo saat usai dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang akan mengeluarkan Dekrit Presiden seperti Bung Karno, LaNyalla menyebut upaya tersebut hanya salah satu langkah.
   
“Apakah Pak Prabowo akan mengeluarkan dekrit seperti pernah dilakukan Presiden Soekarno, itu hanya salah satu cara atau tools. Bangsa dan negara ini kan dibangun atas konsensus. Kalau terjadi kesepakatan dan konsensus yang didorong oleh masyarakat, saya yakin pimpinan lembaga negara dan elite politik bisa menghasilkan konsensus demi kepentingan bangsa dan negara,” jelasnya.

Dia pun meyakini bahwa komitmennya dengan Prabowo terkait komitmen kembali ke UUD 1945 adalah sama.

“Soal komunikasi dengan Pak Prabowo, saya pikir kita sudah sama-sama tahu, kalau platform kita terkait dengan konstitusi sama,” ungkap dia.
 
“Apalagi jika kita belajar dari perjalanan Pilpres Langsung yang terjadi sejak 2004 hingga hari ini. Harus kita akui bahwa ternyata kualitas demokrasi kita kan tidak semakin membaik,” tambahnya.

Mantan Ketua Umum PSSI itu menyatakan bahwa DPD RI terus menawarkan gagasan untuk kita kembali ke sistem yang dirumuskan pendiri bangsa, dengan menyempurnakan dan memperkuat melalui addendum konstitusi.

“Sehingga tidak mengulang praktik penyimpangan yang terjadi di era Orde Lama dan Orde Baru. Karena itu DPD RI mengusulkan 5 proposal perbaikan konstitusi,” pungkasnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya