Berita

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus/Net

Dunia

WHO Desak Evakuasi 9.000 Pasien Gaza ke Luar Negeri

MINGGU, 31 MARET 2024 | 13:45 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dengan hanya 10 rumah sakit yang beroperasi minim, ribuan pasien memerlukan evakuasi darurat segera keluar Gaza.

Seruan itu disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setelah menerima laporan bahwa kondisi pasien dan fasilitas di Jalur Gaza semakin memburuk.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam unggahan di platform X mendesak agar 9.000 pasien segera dipindahkan untuk mendapat perawatan darurat.

"Sekitar 9.000 pasien harus segera dievakuasi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan yang menyelamatkan nyawa, termasuk pengobatan kanker, cedera akibat pemboman, dialisis ginjal, dan kondisi kronis lainnya,” cuitnya, seperti dikutip dari AFP pada Minggu (31/3).

Dikatakan bahwa jumlahnya naik dari 8.000 pasien yang dilaporkan dalam penilian WHO awal bulan ini.

Menurut penjelasan Tedros, kondisi kesehatan di wilayah perang itu sudah sangat memburuk. Dari 36 rumah sakit yang ada di Jalur Gaza, kini hanya ada 10 yang beroperasi, itupun dalam kondisi minim.

"Dengan hanya 10 rumah sakit yang berfungsi minimal di seluruh Gaza, ribuan pasien terus kehilangan layanan kesehatan,” kata dia.

Tedros mencatat telah ada lebih dari 3.400 pasien yang dirujuk ke rumah sakit luar negeri melalui Rafah, termasuk 2.198 orang terluka dan 1.215 orang sakit. Namun masih banyak lagi yang harus dievakuasi.

“Kami mendesak Israel untuk mempercepat persetujuan evakuasi, sehingga pasien kritis dapat dirawat. Setiap momen penting," tegas Kepala WHO itu.

Perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober yang mengakibatkan sekitar 1.160 kematian di Israel, sebagian besar warga sipil.

Militan Palestina juga menyandera sekitar 250 orang. Israel yakin sekitar 130 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang diperkirakan tewas.

Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 32.705 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya