Berita

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati/Ist

Nusantara

Kasus DBD di Jakarta Melonjak, Begini Strategi Dinkes DKI

MINGGU, 31 MARET 2024 | 12:52 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta melaporkan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus melonjak.

Salah satu penyebab naiknya kasus DBD adalah karena kelembapan yang tinggi dan meningkatnya curah hujan, berpotensi pada peningkatan vektor penular DBD, yaitu nyamuk Aedes Aegypti.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, namun tidak panik karena DBD dapat dicegah.

Selain dengan gerakan PSN 3M Plus, kegiatan lain yang dapat mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk aedes adalah pelibatan masyarakat melalui Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap RT/RW di bawah koordinasi lurah.

Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk seperti lavender, sereh, jeruk nipis, dan lain-lain.

"Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dan melaksanakan PSN 3M Plus di tempat tinggal masing-masing minimal seminggu sekali. Saya rasa apabila gerakan satu rumah satu jumantik bisa dilakukan, ini bagus untuk Jakarta," kata Ani dikutip Minggu (31/3).

Selain itu, mengupayakan ventilasi dan pencahayaan yang cukup dalam ruangan, menghindari kebiasaan menggantung pakaian, serta memakai lotion antinyamuk yang dapat mencegah gigitan nyamuk, dan melakukan foging di daerah penularan.

Inovasi lain yang dilakukan adalah meluncurkan produk inovasi bidang kesehatan yaitu sistem 'DBDKlim' yang merupakan bentuk kerja sama antara BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika) dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

DBDKlim adalah program peringatan dini penyakit DBD berbasis iklim yang menyediakan prediksi angka insiden DBD hingga tiga bulan ke depan dan prediksi kelembaban udara hingga lima bulan ke depan di Provinsi DKI Jakarta.

"Jumlah kasus dan vektor masih dipengaruhi oleh iklim dan cuaca yang sedang terjadi. Untuk meminimalkan kejadian DBD, diluncurkan sistem DBDKlim," kata Ani.



Populer

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

CASN jadi Korban Ketidakpastian Menteri PANRB

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:33

Sore Ini Prabowo Gelar Diskusi Panel Bareng Pimpinan Perguruan Tinggi

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:28

Pasar Masih Tegang, Yen dan Euro Tertekan oleh Dolar AS

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:21

Hendrik PH, Teman Seangkatan Teddy Masih Berpangkat Kapten

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:14

Emas Spot Berkilau di Tengah Ketidakpastian Tarif

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:07

Kegiatan di Vihara Kencana Langgar SKB Dua Menteri dan Perda Tibum

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:56

Bamus Betawi dan Bamus Suku Betawi Sama-sama Terima Hibah Rp8 Miliar

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:28

Febri Diansyah Harus Jaga Etika saat Bela Hasto

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:10

Kapolri Mutasi 1.255 Pati-Pamen, 10 Polwan Jabat Kapolres

Kamis, 13 Maret 2025 | 07:59

10 Kapolda Diganti, Siapa Saja?

Kamis, 13 Maret 2025 | 07:47

Selengkapnya