Berita

Warga Kota Pagar Alam terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak lantaran kelangkaan gas elpiji 3 kg yang terjadi beberapa pekan terakhir/RMOLSumsel

Nusantara

Gas Elpiji 3 Kg Langka, Warga Pagar Alam Terpaksa Pakai Kayu Bakar

MINGGU, 31 MARET 2024 | 04:59 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, dalam dua pekan terakhir membuat warga harus memutar otak. Warga pun terpaksa menggunakan kayu bakar agar bisa tetap memasak.

Seperti yang dilakukan Arlendo (40), warga Kapling PGRI Kota Pagar Alam. Dia membuat tungku perapian kayu bakar di samping rumahnya setelah tak bisa mendapatkan gas elpiji.

"Sudah seminggu lebih kami masak pakai kayu bakar, terpaksa mau tak mau, yang penting kegiatan memasak untuk kebutuhan keluarga tetap bisa terlaksana," ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLSumsel, Sabtu (30/3).


Arlendo mengaku memanfaatkan kayu dari kebun sekitar rumahnya atau kayu sisa material bangunan.

Konsekuensi yang harus diterima Arlendo selain menimbulkan asap yang banyak, peralatan masak pun menghitam. Tapi, mau tidak mau dia harus melakukannya lantaran tak punya pilihan lain setelah gas subsidi sangat sulit didapatkan.

"Sudah cari keliling dari warung ke warung dan jawaban mereka semua sama yakni stok tidak ada, juga pernah coba ikut antre di pengecer tapi selalu tak kebagian," keluhnya.

Pantauan Kantor Berita RMOLSumsel di lapangan, antrean panjang masyarakat yang ingin membeli gas elpiji 3 kilogram hampir setiap hari terjadi di seluruh agen dan pengecer gas subsidi di Pagar Alam.

Bahkan, antrean tersebut bisa berlangsung sejak pagi hingga malam hari. Namun tetap saja tidak semua masyarakat yang antre kebagian, sehingga tak jarang akhirnya menimbulkan kericuhan.

Sebelumnya, pihak agen gas elpiji di Pagar Alam menyatakan, tidak ada pengurangan kuota gas subsidi dari Pertamina. Kelangkaan ini terjadi akibat tingginya tingkat pemakaian gas oleh masyarakat selama bulan puasa ini.

"Untuk kuota tidak ada masalah dan penyaluran ke pengecer juga lancar, tapi kelangkaan ini sudah rutin terjadi setiap bulan puasa hingga jelang Lebaran, Sebab tingkat pemakaian gas oleh masyarakat sendiri memang tinggi selama masa periode ini," ucap Herwan salah satu pengecer gas subsidi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya