Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tim Penyidik China Ikut Telusuri Kasus Bom Bunuh Diri di Pakistan

SABTU, 30 MARET 2024 | 22:21 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pasca serangan bom bunuh diri yang merenggut lima warga negara China, tim penyelidik dari negara Tirai Bambu itu telah tiba di Pakistan untuk melakukan penyelidikan terhadap insiden yang terjadi pada Selasa (26/3).

Mengutip Ani News, Sabtu (30/3) Kementerian Dalam Negeri Pakistan telah mengkonfirmasi kehadiran tim tersebut, dan menyambut mereka di Kedutaan Besar China di Islamabad.

"Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi telah bertemu dengan tim penyelidik Tiongkok di kedutaan Beijing dan memberi pengarahan kepada mereka mengenai penyelidikan sejauh ini," kata laporan tersebut.

Dalam pertemuan di Kedutaan Besar China, kedua belah pihak membahas langkah-langkah untuk melindungi warga negara China dan memastikan keamanan di lokasi proyek tersebut.

Insiden yang terjadi pada awal pekan ini merupakan serangan besar ketiga dalam kurun waktu kurang dari seminggu terhadap proyek infrastruktur yang dibiayai oleh China di Pakistan.

Proyek itu merupakan bagian dari inisiatif Belt and Road, di mana China telah mengalokasikan lebih dari 65 miliar Dolar AS (Rp1.032 triliun) untuk proyek-proyek di negara tersebut.

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Namun, saat insiden itu terjadi seorang pembom bunuh diri dilaporkan sengaja menabrakkan kendaraannya ke dalam konvoi insinyur China yang sedang bekerja pada proyek pembangkit listrik tenaga air di Dasu, yang berada di barat laut Pakistan, yang menyebabkan enam orang meninggal dunia.

Akibat kejadian tersebut, pekerjaan sipil di lokasi Bendungan Dasu dan Diamer-Bhasha saat ini telah dihentikan sementara oleh perusahaan China yang mengawasinya, karena alasan keamanan.

Adapun sebanyak 991 insinyur China dikabarkan sedang terlibat dalam kedua proyek tersebut, dan staf lokal diminta untuk tetap di rumah hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Meskipun demikian, pekerjaan di Bendungan Mohmand masih terus berlanjut dengan 250 warga negara China terus bekerja di kawasan tersebut.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Komisi IV DPR Dukung Penuh Swasembada Pangan, Tapi Ingatkan soal Evaluasi

Selasa, 05 November 2024 | 23:52

Menkomdigi Diminta Dalami Modus Judol Pakai Pulsa

Selasa, 05 November 2024 | 23:16

Jerat Judol Pegawai Komdigi, Hardjuno: Bukti Penyimpangan Serius dan Kental Budaya Koruptif

Selasa, 05 November 2024 | 23:13

Pro dan Kontra Sistem Pemungutan Suara AS

Selasa, 05 November 2024 | 23:12

Dukung Swasembada Pangan, Legislator PKB Ini Wanti-Wanti Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 23:04

Tak Lagi Menghuni Senayan, Ini Seruan Kader Senior PPP

Selasa, 05 November 2024 | 23:01

Di Hadapan Dewa Siwa, Warga India Doakan Kemenangan Kamala Harris

Selasa, 05 November 2024 | 22:47

Biden Pantau Pertarungan Trump Vs Harris di Gedung Putih

Selasa, 05 November 2024 | 22:25

Pilpres AS: Warga Berduyun-duyun ke TPS Sejak Jam 6 Pagi

Selasa, 05 November 2024 | 22:16

Bertemu KPK, Maruarar Sirait Minta Aset Koruptor Diinventarisir untuk Perumahan Rakyat

Selasa, 05 November 2024 | 22:15

Selengkapnya