Pasca serangan bom bunuh diri yang merenggut lima warga negara China, tim penyelidik dari negara Tirai Bambu itu telah tiba di Pakistan untuk melakukan penyelidikan terhadap insiden yang terjadi pada Selasa (26/3).
Mengutip Ani News, Sabtu (30/3) Kementerian Dalam Negeri Pakistan telah mengkonfirmasi kehadiran tim tersebut, dan menyambut mereka di Kedutaan Besar China di Islamabad.
"Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi telah bertemu dengan tim penyelidik Tiongkok di kedutaan Beijing dan memberi pengarahan kepada mereka mengenai penyelidikan sejauh ini," kata laporan tersebut.
Dalam pertemuan di Kedutaan Besar China, kedua belah pihak membahas langkah-langkah untuk melindungi warga negara China dan memastikan keamanan di lokasi proyek tersebut.
Insiden yang terjadi pada awal pekan ini merupakan serangan besar ketiga dalam kurun waktu kurang dari seminggu terhadap proyek infrastruktur yang dibiayai oleh China di Pakistan.
Proyek itu merupakan bagian dari inisiatif Belt and Road, di mana China telah mengalokasikan lebih dari 65 miliar Dolar AS (Rp1.032 triliun) untuk proyek-proyek di negara tersebut.
Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun, saat insiden itu terjadi seorang pembom bunuh diri dilaporkan sengaja menabrakkan kendaraannya ke dalam konvoi insinyur China yang sedang bekerja pada proyek pembangkit listrik tenaga air di Dasu, yang berada di barat laut Pakistan, yang menyebabkan enam orang meninggal dunia.
Akibat kejadian tersebut, pekerjaan sipil di lokasi Bendungan Dasu dan Diamer-Bhasha saat ini telah dihentikan sementara oleh perusahaan China yang mengawasinya, karena alasan keamanan.
Adapun sebanyak 991 insinyur China dikabarkan sedang terlibat dalam kedua proyek tersebut, dan staf lokal diminta untuk tetap di rumah hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Meskipun demikian, pekerjaan di Bendungan Mohmand masih terus berlanjut dengan 250 warga negara China terus bekerja di kawasan tersebut.