Berita

Petahana Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa/Net

Politik

Elektabilitas Khofifah di Jatim Mulai Terancam dengan Cak Imin

SABTU, 30 MARET 2024 | 03:19 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Petahana Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa tampaknya harus tetap waspada menghadapi Pilgub 2024 mendatang. Meski paling dijagokan menang, tingkat  elektabilitas Khofifah masih di bawah 50 persen.

Merujuk hasil survei Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) untuk simulasi tiga nama, tingkat elektabilitas Khofifah baru di angka 47,2 persen. Sementara posisi kedua dan ketiga diisi Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin 21,5 persen, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma 19,7 persen.

Ketua Umum Jaringan Gawagis (Jaga) Nusantara, KH Zahrul Azhar Azumta alias Gus Hans menyatakan elektabilitas tak sampai 50 persen untuk petahana masih rawan dikalahkan.

"Incumbent harusnya di atas 50 persen. Kalau tidak salah, dulu Pakde Karwo (Soekarwo) di atas 60 persen," kata Gus Hans di Surabaya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (29/3).

Apalagi di bursa Cagub Jatim, saat ini muncul nama Cak Imin. Selain tokoh nasional, partai yang dipimpinnya menjadi pemenang di Jatim hasil Pileg 2024.

Gus Hans juga menyambut positif munculnya nama Cak Imin, karena membuat Pilgub Jatim 2024 akan lebih dinamis.

“Untuk Mas Muhaimin yang ramai disebut-sebut bakal maju, baguslah agar bisa mewarnai Pilgub Jatim. Saya ucapkan selamat kepada Mas Muhaimin yang bisa membawa PKB menambah kursi di Jatim,” ungkap Gus Hans.

“Ini berarti ada coattail effect dari pencalonannya sebagai cawapres. Dia berhasil membawa PKB lebih dari yang dipikirkan sebelumnya oleh orang-orang,” sambungnya.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang itu juga menegaskan, semua kandidat masih mempunyai peluang yang sama untuk menang, terlebih elektabilitas Khofifah sebagai petahana belum menyentuh 50 persen.

“Jika elektabilitas seorang incumbent masih di bawah 50 persen, kinerjanya dipertanyakan. Mungkin masyarakat juga belum tahu apa yang sudah dilakukan. Jadi, ada potensi masih bisa dikalahkan. Saya nggak ngomong untuk Jatim saja, tapi secara umum untuk provinsi lainnya juga,” pungkasnya.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Bey Machmudin Ogah Dipinang Demokrat Maju Pilgub Jabar

Rabu, 15 Mei 2024 | 02:41

UPDATE

Rupiah Tertekan ke Level Rp15.985 per Dolar AS

Jumat, 17 Mei 2024 | 12:08

Makan Siang Gratis Didorong Jadi Social Movement

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:44

Adik Kim Jong Un Bantah Ada Transaksi Senjata dengan Rusia

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:40

Kementerian Baru Harus Akomodir Kebutuhan Anak Muda

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:30

Penertiban NIK Jangan Sampai Ganggu Hak Nyoblos Warga

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:29

Kapal Pembawa Pasokan Senjata Israel Dilarang Berlabuh di Spanyol

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:24

Prabowo Mesti Coret Nadiem Makarim dari Daftar Menteri

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:20

Rumah Mewah Bak Istana Tersangka Korupsi Timah Disita

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:18

Stafsus BKPM Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:03

Tokoh Masyarakat Jagokan Dailami Maju Pilgub Jakarta

Jumat, 17 Mei 2024 | 10:51

Selengkapnya