Berita

Astronom Kerajaan Inggris Martin Rees/Net

Tekno

Astronom Kerajaan Inggris Sarankan Pengiriman Robot ke Ruang Angkasa

KAMIS, 28 MARET 2024 | 10:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Daripada mengirim manusia ke ruang angkasa, lebih baik mengirimkan robot. Lebih hemat dan efisien. Pendapat itu disampaikan oleh Britain’s Astronomer Royal atau Astronom Kerajaan Inggris, Martin Rees.

Ia mengklaim bahwa robot dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan cara yang lebih baik.

Pengiriman manusia ke ruang angkasa di saat robot bisa melakukan pekerjaan tersebut, adalah pemborosan. Jika tetap mengirim manusia, berarti eksplorasi ruang angkasa harus diserahkan kepada para miliarder atau kepada mereka yang bersedia membiayai sendiri perjalanannya.

Ia juga menambahkan, robot dapat melakukan hal-hal yang dibutuhkan manusia sejak sekitar 50 tahun yang lalu, dan alasan untuk mengirim manusia semakin lemah setiap saat.

“Saya skeptis terhadap gagasan penerbangan ruang angkasa manusia," kata Rees, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/3).

Rees mengatakan perjalanan luar angkasa seharusnya hanya diperuntukkan bagi mereka yang siap menerima tingkat risiko yang sangat tinggi, dan harus dibayar secara pribadi, bukan oleh pembayar pajak.

Astronomer Royal merupakan gelar kehormatan yang diprakarsai Raja Charles II pada tahun 1675. Tugasnya adalah  memberikan nasihat kepada raja yang sebelumnya dipegang oleh beberapa ilmuwan paling terkemuka di Inggris.

Rees, yang ditunjuk sebagai Astronomer Royal pada 1995, mengatakan dia tidak setuju dengan ambisi Elon Musk untuk menjajah Mars, namun dia memuji pencapaiannya baik di bidang roket maupun mobil listrik.

“Dia telah melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik dibandingkan konglomerat besar yang pernah bekerja untuk NASA dalam memproduksi roket yang efisien, yang dapat digunakan kembali, dan itu akan membuat pengiriman barang ke luar angkasa menjadi lebih murah,” katanya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya