Berita

Analis intelijen, pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro/RMOL

Politik

Pengamat: Setiap Persoalan di Papua Harus Dilihat secara Utuh

SELASA, 26 MARET 2024 | 22:54 WIB | LAPORAN: ACHMAD RIZAL

Belakangan beredar video di media sosial, yang dinarasikan oknum prajurit TNI menganiaya seorang pria di Papua, yang diduga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST). Pihak TNI pun menyelidiki video itu.

Analis intelijen, pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro, meminta masyarakat menunggu hasil penyelidikan TNI. Pria yang akrab disapa Simon itu juga menjelaskan, salah satu dilema menghadapi non-state actor seperti KKB/KST ini adalah ketidakjelasan pertanggungjawaban dalam sebuah insiden.

“Kita tidak bisa melihat peristiwa itu secara mandiri atau tunggal. Ada rentetan insiden yang terjadi sebelumnya. Kita harus melihatnya secara utuh,” katanya, lewat keterangan tertulis, Selasa (26/3).

Di satu sisi TNI melaporkan, pada 2023, korban meninggal karena ulah KKB/KST ada 61 orang, terdiri dari TNI 26 orang, Polri 3 orang, masyarakat sipil 32 orang.

Tak hanya itu, kelompok KKB/KST juga menyasar fasilitas umum, seperti sekolah dan Puskesmas yang menjadi tempat pelayanan publik. Ada juga sejumlah kasus pemerkosaan.  

“Jika sudah terjadi seperti itu, siapa yang dimintai pertanggungjawaban?” kata Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal itu.

Dia melihat, yang terjadi di Papua adalah situasi konflik yang terkadang menggunakan senjata, antara state actor dan non state actor.

“Dalam situasi seperti itu, seharusnya keselamatan sipil merupakan tanggungjawab semua pihak. Tidak bisa penyerangan terhadap masyarakat sipil dijadikan sebagai strategi. Itu bentuk pelanggaran,” kata Simon.

Simon berharap TNI mengedepankan sikap bertanggungjawab dalam mengatasi insiden itu, sesuai prosedur dan proporsional.

“Saya yakin TNI akan melakukan tindakan yang proposional, jika memang terbukti ada pelanggaran di sana,” kata Simon.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya