Berita

Proyek bendungan Tiongkok di Pakistan/Net

Dunia

Serangan Bom Bunuh Diri Tewaskan 6 Pekerja Proyek Tiongkok di Pakistan

SELASA, 26 MARET 2024 | 20:58 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Serangan bom bunuh diri menewaskan 6 orang pekerja proyek bendungan yang dibiayai oleh Tiongkok di Pakistan, Selasa (26/3) WIB. Serangan bom bunuh diri itu dilakukan seorang pelaku yang menabrakkan kendaraannya ke konvoi insinyur Tiongkok yang bekerja pada proyek yang terletak di barat laut Pakistan tersebut.

Dalam seminggu terakhir, ini merupakan serangan besar ketiga terhadap kepentingan Tiongkok di negara Asia Selatan. Dimana, dua serangan pertama menghantam pangkalan udara dan pelabuhan strategis di provinsi barat daya Balochistan tempat Tiongkok menginvestasikan miliaran dolar dalam proyek infrastruktur.

Para insinyur sedang dalam perjalanan dari Islamabad ke kamp mereka di lokasi pembangunan bendungan di Dasu di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, kata Mohammad Ali Gandapur, kepala polisi daerah, kepada Reuters.

“Lima warga negara Tiongkok dan sopir mereka yang berasal dari Pakistan tewas dalam serangan itu,” kata Gandapur.

Dasu adalah lokasi bendungan besar dan daerah tersebut pernah diserang di masa lalu. Ledakan di bus menewaskan 13 orang, termasuk sembilan warga negara Tiongkok, pada tahun 2021.

Insinyur Tiongkok telah mengerjakan sejumlah proyek di Pakistan dan Beijing menginvestasikan lebih dari $65 miliar dalam proyek infrastruktur sebagai bagian dari Koridor Ekonomi Tiongkok Pakistan (CPEC) di bawah inisiatif Belt and Road yang lebih luas.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Selasa itu, juga tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tahun 2021 itu. Pakistan adalah rumah bagi dua pemberontakan - satu dilakukan oleh kelompok Islam dan yang lainnya oleh militan etnis yang berupaya memisahkan diri.

Meskipun kepentingan Tiongkok terutama menjadi sasaran kelompok militan etnis yang berusaha mendorong Beijing keluar dari Balochistan yang kaya mineral, mereka umumnya beroperasi di wilayah selatan dan barat daya negara tersebut – jauh dari lokasi serangan pada hari Selasa.

Kelompok Islam sebagian besar beroperasi di barat laut negara itu, di wilayah dimana konvoi diserang.
Polisi Khyber Pakhtunkhwa telah mencapai lokasi dan memulai operasi bantuan.

Sumber polisi terpisah mengatakan kepada Reuters bahwa konvoi itu membawa staf perusahaan konstruksi China Gezhouba Group Company (CGGC) yang mengerjakan proyek pembangkit listrik tenaga air Dasu – perusahaan yang sama yang ditargetkan pada tahun 2021.

Kedutaan Besar Tiongkok di Islamabad disebut belum memberikan komentar resmi atas insiden tersebut.

Dilaporkan juga bahwa, serangan itu terjadi seminggu sebelum Perdana Menteri Shehbaz Sharif diperkirakan terbang ke Beijing, menurut sumber di Kantor Perdana Menteri. Ini akan menjadi kunjungan pertama Sharif sejak menjabat setelah pemilu Februari.

Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar mengutuk serangan itu, dan mengatakan negaranya akan terus melakukan perlawanan terhadap militan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya