Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyarankan agar Israel menyelesaikan perangnya dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan Trump dalam sebuah wawancara dengan Israel Hayom pada Senin (25/3).
Trump mengaku akan mengambil tindakan yang sama seperti Israel setelah diserang secara mendadak oleh Hamas 7 Oktober lalu.
Tetapi menurutnya, sudah saatnya perang diakhiri, mengingat durasi perang yang hampir enam bulan dan korban jiwa di pihak Gaza yang sudah lebih 32.000 orang.
"Kamu harus menyelesaikannya, kamu harus menyelesaikannya," tegas Trump, seperti dimua
t Al-Jazeera.
Bukan tanpa alasan Trump menyuruh Israel berhenti. Dia juga menyadari bahwa saat ini dukungan internasional mulai menurun akibat kekejaman tentara Tel Aviv.
“Israel harus sangat berhati-hati, karena Anda kehilangan banyak wilayah di dunia, Anda kehilangan banyak dukungan,” tambah Trump.
Trump sering menyebut dirinya sebagai pendukung Israel, merujuk pada keputusannya untuk memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem dan peran pemerintahannya.
Dia juga menengahi Perjanjian Abraham tahun 2020, yang menjadikan negara-negara Arab termasuk Uni Emirat Arab dan Bahrain menormalisasi hubungan dengan Israel.
Warga Palestina telah lama menentang kebijakan tersebut.
Komentar Trump dipublikasikan setelah Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk segera melakukan gencatan senjata.
Keputusan tersebut disahkan setelah Washington memilih abstain dan tidak menggunakan hak vetonya.
Israel menyatakan akan melanjutkan serangannya sampai Hamas hancur dan tawanan lainnya dibebaskan, dan ingin menyerang kota Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi. Rencana tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di AS.