Berita

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari

Nusantara

Gempa di Pulau Bawean, BNPB: 33.365 Jiwa Mengungsi

SENIN, 25 MARET 2024 | 21:57 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sebanyak 33.365 jiwa mengungsi pasca gempa yang terjadi di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur yang terjadi sebanyak 3 kali mencapai kekuatan magnitudo 6,5 pada Jumat (22/3).

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, gempa yang terjadi di Pulau Bawean terjadi sebanyak 3 kali. Pertama, gempa terjadi pada pukul 11.22.45 WIB dengan kekuatan mencapai magnitudo 6,0. Kedua, terjadi pada pukul 12.31.12 WIB dengan kekuatan sebesar magnitudo 5,3. Dan ketiga tejadi pada pukul 15.52.58 WIB dengan kekuatan magnitudo 6,5.

"Jadi kita lihat dalam 3 hari, itu sampai 267 kali gempa susulan," kata Muhari saat siaran langsung di kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin petang (25/3).

Muhari menjelaskan, akibat gempa tersebut, mengakibat sebanyak 33.365 jiwa terdampak dan mengungsi dari rumah masing-masing. Dan dari tinjauan langsung ke lapangan kata Muhari, banyak masyarakat yang rumahnya tidak rusak, namun ikut mengungsi.

"Jadi dari 33 ribu jiwa yang mengungsi, ini sebenarnya tidak merepresentasikan jumlah bangunan yang rusak. Jadi jumlah bangunan yang rusak berat itu hingga saat ini terdata cuma 799, ini juga belum semuanya masuk dalam kategori rusak beratnya BNPB. Tapi ini kita terima dulu data ini, nanti kita validasi," jelas Muhari.

Dari dialog dengan para pengungsi kata Muhari, banyak masyarakat yang trauma akibat gempa yang terjadi, meskipun rumah mereka tidak mengalami kerusakan.

"Sebenarnya lebih banyak mereka menyampaikan, 'rumah saya tuh nggak apa-apa, masih bisa ditempati, tapi kami trauma karena gempa susulannya masih sangat signifikan'. Jadi kita lihat dalam 3 hari, itu sampai 267 kali gempa susulan, memang tidak semua dirasakan, tetapi kalau misalkan dalam 2 jam terus goyang lagi, terus 3 jam goyang lagi, ini membuat masyarakat tidak merasa aman untuk kembali ke rumah," terang Muhari.

Apalagi kata Muhari, terdapat isu hoax terkait akan terjadinya tsunami. Muhari memastikan, kabar tersebut adalah tidak benar. Mengingat, kedalaman Laut Jawa hanya 20-50 meter. Sehingga secara mekanisme, tidak akan signifikan bisa mengangkat massa air dan menyebabkan tsunami.

"Apalagi ini gempanya gempa sesar geser, kecuali kalau ada longsoran di bawah lautnya, kalaupun ada longsoran di bawah laut, polasi dimentasi yang ada di laut Jawa mungkin tidak akan signifikan untuk itu, Jadi, kita sudah sampaikan ke masyarakat dalam kesempatan ini kita sampaikan lagi bahwa, tidak benar adanya isu-isu potensi tsunami di laut Jawa, atau paska gempa Bawean," pungkas Muhari.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya