Berita

Ketua Umum Forum Dayak Bersatu Decky Samuel bersama Ketua DPW LADN-Kaltim, Thomas Ngau, Sekjen DAD Kaltim, Martinus F Tennes dan Ketua Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan Banjar Gusti Addy Rachmany/Net

Nusantara

Tokoh Masyarakat Adat Dayak: Siapa yang Gerakkan LSM di Kaltim untuk Adu Domba?

SENIN, 25 MARET 2024 | 00:06 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Sejumlah organisasi masyarakat yakni DPW Laskar Adat Dayak Nasional Kalimantan Timur (LADN-Kaltim), Forum Dayak Bersatu, Dewan Adat Dayak (DAD) Kaltim, serta Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan Banjar menilai aksi demo melengserkan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik penuh muatan politik.

Ketua Umum Forum Dayak Bersatu Decky Samuel bersama Ketua DPW LADN-Kaltim, Thomas Ngau, Sekjen DAD Kaltim, Martinus F Tennes dan Ketua Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan Banjar Gusti Addy Rachmany menyayangkan aksi demo dilakukan tanpa berdasrkan fakta.

Misalnya saja, tudingan pemotongan anggaran beasiswa yang semula Rp 500 miliar menjadi Rp 200 miliar oleh Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik yang sebenarnya pemotongan itu telah diputuskan saat Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Isran Noor-Hadi Mulyadi menjabat.

“Seharusnya mereka ini, lebih melek data, jangan terprovokasi dengan suatu kepentingan saja, jelas ini tidak logis, dan bisa di cek rekam jejak digital,” kata Decky, Minggu (24/3).

Sebelumnya, sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Kaltim Madani, dan Forum Silahturahmi Tokoh Masyarakat Kalimantan Timur (FSTMKT) menggelar unjuk rasa menuntut agar Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dicopot.

Tidak hanya itu, massa menilai tidak seharusnya Akmal Malik melakukan rotasi dan mutasi pejabat di Pemprov Kaltim karena statusnya hanya penjabat sementara gubernur.

Padahal, Sekjen DAD Kaltim, Martinus F Tennes mengambahkan, rotasi dan mutasi pejabat sudah diatur dalam Permendagri No 4/2023 pasal 15, mutasi bisa dilakukan dengan persetujuan Mendagri.

“Kami merasa ini terkesan mengadu domba, sehingga anggapan masyarakat bahwa Pj Gubernur Kaltim mudah mengubah aturan dan sistem yang ada, padahal semua itu berjalan sebagaimana mestinya. Jangan membuat wilayah Kaltim tidak kondusif, akibat aksi yang tidak mendasar,” kata Martinus.


Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Emak-emak Antarkan Tahanan "Jokowi dan Iriana" ke KPK

Rabu, 26 Februari 2025 | 16:17

Permainan Jokowi Terbaca Prabowo dan Megawati

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:01

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Mengapa KPK Keukeuh Tidak Mau Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi?

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02

Selain Kasus Minyak, Perusahaan Anak Riza Chalid Juga Terkait Kasus Jiwasraya

Sabtu, 01 Maret 2025 | 21:50

UPDATE

Puasa Rasa Sejati

Selasa, 04 Maret 2025 | 05:25

Sumber Global Energy Gugat Danka ke Pengadilan

Selasa, 04 Maret 2025 | 05:14

Jauhkan Pertamina dari Kepentingan Partai

Selasa, 04 Maret 2025 | 04:58

Warga Berebut Gunungan di Tengah Puasa Ramadan

Selasa, 04 Maret 2025 | 04:42

Menerjang Banjir

Selasa, 04 Maret 2025 | 04:28

TelkomMetra dan Sipajak Dukung Transformasi Perpajakan Digital

Selasa, 04 Maret 2025 | 04:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Seorang Pria Gantung Diri di Basement Gedung Ombudsman

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:30

Ahok Berupaya Lempar Bola Panas ke Erick Thohir

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:03

Ini Respons Mabes Polri soal Kemewahan Keluarga Kapolda Kalsel

Selasa, 04 Maret 2025 | 02:45

Selengkapnya