Berita

Prajurit Rosguardia (Garda Nasional) Rusia mengamankan area serangan di Balai Kota Crocus di tepi barat Moskow, Rusia, Jumat, 22 Maret 2024/Net

Dunia

Pakar Buktikan ISIS Terlibat Serangan Konser Moskow, Tapi Ada yang Aneh

MINGGU, 24 MARET 2024 | 11:15 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pengakuan ISIS atas keterlibatannya dalam serangan di konser Moskow, Rusia dikonfirmasi kebenarannya oleh sejumlah pakar terorisme keamanan.

Seorang pakar keamanan Ceko yang telah mempelajari serangan ekstremis di India, Kenya, Rusia dan tempat lain, Adam Dolnik mengatakan bahwa klaim ISIS itu tampaknya dapat dipercaya.

Menurut Dolnik, apa yang terjadi di Moskow  adalah modus operandi yang umum dilakukan ISIS dan al-Qaeda dalam beberapa tahun terakhir.


Terlebih ISIS beberapa kali melancarkan serangan terhadap target Rusia, termasuk pemboman penerbangan tahun 2015 dari resor Sharm el-Sheikh di Mesir ke St Petersburg dan serangan tahun 2022 terhadap kedutaan Rusia di Kabul.

Kemudian bulan lalu, afiliasi ISIS yakni ISIS-K melancarkan serangan terhadap sinagoga di Moskow.

“Jika Anda menggabungkan semua hal ini, maka saya pikir sangat mungkin bahwa ini adalah serangan (ISIS),” ungkap Dolnik, seperti dimuat Reuters pada Minggu (24/3).

Lebih lanjut Dolnik mengungkap keanehan dalam serangan ISIS di Moskow. Dia menyeoroti bagaimana para pelaku serangan Moskow berhasil melarikan diri.

Padahal dalam serangan ISIS lain, militan mereka sudah bersiap untuk mati bahkan berharap ditembak oleh pasukan keamanan sebagai bagian dari jihad.

"Jika mereka cukup terkoordinasi untuk benar-benar melarikan diri bersama-sama, sekaligus, bagi saya itu adalah sebuah serangan yang direncanakan dengan sangat baik dan koordinasi yang kuat antara masing-masing penyerang," papar Dolnik.

Seorang jurnalis dan pakar keamanan Jerman Yassin Musharbash, melihat bahasa, konten, dan saluran komunikasi yang digunakan untuk mengaku bertanggung jawab menunjukkan bahwa klaim tersebut pasti berasal dari ISIS.

"Masih belum pasti bahwa ISIS melakukan penyerangan, namun hal tersebut masuk akal," tulisnya di X.

Menurut analis Soufan Center New York, Colin Clarke, ISIS memiliki motivasi kuat untuk menyerang Rusia, yang melakukan intervensi terhadap mereka dalam perang saudara di Suriah pada tahun 2015.

“ISIS-K telah terpaku pada Rusia selama dua tahun terakhir, sering kali mengkritik Putin dalam propagandanya,” kata dia.

Cabang ISIS-K dari ISIS bermunculan pada tahun 2014 di Afghanistan.

Michael Kugelman dari Wilson Center yang berbasis di Washington mengatakan bahwa ISIS-K melihat Rusia terlibat dalam kegiatan yang sering menindas umat Islam.

Peter Neumann, pakar keamanan Jerman lainnya, mengatakan klaim tanggung jawab, modus operandi dan fakta bahwa Amerika Serikat telah memperingatkan akan adanya serangan ekstremis di Rusia, semuanya mengarah pada ISIS.

“Kesimpulannya, Itu bukan Putin, bukan Ukraina. Itu adalah ISIS!," cuit Neumann.

Pada Sabtu (24/3), ISIS mengeluarkan pernyataan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Jumat malam di mana penyelidik Rusia mengatakan 133 orang tewas, dan menerbitkan foto orang-orang yang diduga bersenjata.

Rusia belum mengatakan siapa pelaku penembakan massal tersebut, namun tanpa bukti mengatakan pelakunya memiliki kontak di Ukraina.

Dikatakan orang-orang bersenjata itu melarikan diri dengan mobil dan ditangkap beberapa jam kemudian di dekat perbatasan Ukraina.

Ukraina, yang membela diri dari invasi Rusia sejak tahun 2022, dengan tegas membantah terlibat.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya