Al Quran terbesar yang diprakarsai pengusaha India, Haji Sher Khan./Khamaa
Seorang pengusaha terkemuka dari distrik Chittorgarh di Rajasthan, India, mensponsori pembuatan Al Quran yang unik. Haji Sher Khan, nama pengusaha itu, memprakarsai proyek pembuatan Alquran tulisan tangan terbesar di dunia.
Dia berkolaborasi dengan ahli kaligrafi ternama Maulana Jameel Ahmad Tonky.
Seperti dilaporkan Khaama, sebuah tim berdedikasi yang terdiri dari sepuluh orang dibentuk untuk tugas monumental ini. Selama dua tahun, upaya cermat mereka mencapai puncaknya pada produksi naskah yang luar biasa.
Dengan berat 260 kilogram, Al Quran tersebut memiliki lebar sekitar 10,5 kaki dan panjang 7,6 kaki. Ukurannya yang besar memerlukan bantuan 20 sampai 25 orang untuk mengangkatnya dan memerlukan dua orang untuk membalik halamannya.
Untuk mengakses isinya, pembaca harus menggunakan tangga.
Maulana Jameel Ahmad Tonky, saudaranya Ghulam Muhammad, dan keluarga mereka dengan cermat menyusun setiap aspek Al Quran. Dengan menggunakan metode tradisional, mereka menghiasi kertas buatan tangan dari Jaipur dan Sanganeri dengan kaligrafi rumit menggunakan tinta Jerman.
Istri dan putra Maulana juga berkontribusi dalam penyelesaian naskah dengan memotong, melipat, dan menghiasi halaman-halamannya dengan motif bunga. Judul ‘Quran-e-Kareem’ ditulis dengan elegan dalam warna perak pada sampulnya, semakin meningkatkan daya tarik estetikanya.
Setelah selesai, manuskrip megah itu diresmikan di Rabindra Manch di Jaipur. Menarik pengunjung dari tempat yang jauh, Al Quran mendapat pujian luas karena keahliannya yang tak tertandingi. Selanjutnya, ia menemukan rumah permanen di Institut Penelitian Persia Arab Maulana Abul Kalam Azad (APRI), yang berfungsi sebagai bukti warisan budaya India yang kaya.
Halaman-halaman Al Quran dibuat dengan cermat, dengan masing-masing 30 ayat ditulis pada halaman tersendiri. Sudut perak, pelat emas, dan engsel kuningan menghiasi sampulnya, meningkatkan daya tahan dan keanggunannya.
Aksaranya, yang dibuat dalam bahasa Khat-e Sulz atau Nashk Arab, mencerminkan gaya yang sama yang digunakan di Makkah. Khususnya, kertas Al Quran, yang berasal dari kertas buatan tangan Sanganeri, memiliki masa pakai hingga 400 tahun.
Al Quran terbesar di dunia ditulis dengan cermat dalam 30 halaman, masing-masing didedikasikan untuk satu bagian dari kitab suci. Dibuat dengan sudut perak, pelat emas, dan engsel kuningan, menampilkan aksara Khat-e Sulz, menggunakan 41 baris per halaman.