Berita

Sekjed DPP Perindo, Ahmad Rofiq (paling kanan) saat memberikan keterangan di Markas TPN Ganjar-Mahfud/RMOL

Politik

Perindo: Wajar Jika Presiden Disebut Perusak Demokrasi

KAMIS, 21 MARET 2024 | 21:51 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo mendukung penuh langkah Direktorat Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengajukan gugatan hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Sebab, Partai Perindo melihat berbagai dugaan kecurangan Pemilu 2024 terjadi begitu terstruktur sitstematis dan masif (TSM).

“Memang penting mencari keadilan dalam konteks hari ini, ini bukan angka-angka, bukan selisih berapa tetapi mencari keadilan dalam konteks penyelamatan demokrasi di Indonesia kita ke depan jadi hal yang utama,” kata Sekjen DPP Partai Perindo Ahmad Rofiq saat jumpa pers bersama sekjen partai politik pendukung Ganjar-Mahfud di Media Center Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/3).


Rofiq bahkan menyebut berbagai praktik keculasan di Pemilu 2024 melululantahkan semua teori politik, semua praktik politik, semua analis-analis politik. Pasalnya, suara Ganjar-Mahfud di kandang parpol pengusung bisa kalah oleh serangan dan campur tangan kekuasaan dengan segala perangkatnya.

Ia lantas mencontohkan kasus politisiasi Bansos dan pengerahan aparat diduga membombardir suara Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Ini dianggap mengakibatkan cocktail effect atau efek ekor jas capres-cawapres dengan parpol yang diusung Perindo, PDIP, PPP, dan Hanura, tidak ada sama sekali.

“Ini bom atom di Nagasaki itu dipraktikan di Pemilu ini,” kata aktivis Muhammadiyah ini.

Atas dasar itu, Rofiq menilai wajar jika ada anggapan bahwa Presiden mendapatkan rekor perusak demokrasi.

“Maka boleh jadi kalau ada di antara kita yang mau mendaftarkan Pak Presiden untuk mendapatkan gelar terbaru di Guinness Book Record sebagai bapak perusak demokrasi ya boleh juga,” tegasnya.

“Ini penting agar menjadi pesan terbaik bagi bangsa ini dan tidak terulang di masa yang akan datang,” demikian Rofiq.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya