Berita

Anggota KPU Provinsi Papua Pegunungan, Theodorus Kossay dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Pemungutan Suara Tingkat Nasional, di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3)/Repro

Politik

KPU Papua Pegunungan Cerita Dikejar-kejar Massa Saat Rekap Suara

RABU, 20 MARET 2024 | 18:47 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kejadian tak biasa dalam proses rekapitulasi suara di tingkat kabupaten/kota, diceritakan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Pegunungan, dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional hari ini.

Anggota KPU Papua Pegunungan Theodorus Kossay mengungkapkan, pelaksanaan rekapitulasi suara berjenjang harus berpindah-pindah, mengingat terdapat aksi protes dari masyarakat terhadap hasil penghitungan perolehan suara.

"Pada saat rekapitulasi di tingkat kabupaten Tolikara, terjadi di Aula Kantor Distrik Bokondiri, lalu ada masyarakat yang keberatan kemudian situasi tidak aman," ujar Theodorus dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional, di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3).


"Kemudian antara Bawaslu, pihak keamanan, dan KPU bersepakat untuk pindah melakukan rekapitulasi di Jayawijaya, Kabupaten Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan," sambungnya memaparkan.

Setelah proses rekapitulasi suara dipindahkan ke Hotel Grand Santika, Theodorus menyebutkan massa yang memprotes hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan juga kembali berdatangan.

"Dan beberapa hari sudah dilakukan rekap, kemudian juga merasa tidak nyaman karena masyarakat juga banyak di hotel itu, lalu hotelnya juga tidak mengizinkan KPU melakukan rekap di tempat itu juga," urainya.

Alhasil, lanjut Theodorus menceritakan, proses rekapitulasi suara kembali dipindahkan ke lokasi lain, yaitu di Gedung Tongkonan yang kali ini dijaga ketat oleh pihak keamanan.

"Koordinasi dengan pihak keamanan, kemudian Kapolresnya mengeluarkan surat bahwa masyarakat banyak menggunakan tombak, anak panah, kemudian juga parang, samurai, juga banyak alat tajam di seluruh lembah Kota Wamena," katanya.

Akibatnya, Theodorus mendapati KPU Tolikara kembali pindah tempat rekapitulasi ke Jayapura, bahkan sampai penetapan di KPU Provinsi Papua Pegunungan.

"Kemarin, sampai tadi malam jam setengah 8 kami selesai juga di Jayapura. Itu sedikit kronologis 5 tempat mereka pindah untuk melakukan rekap," demikian Theodorus menambahkan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya