Berita

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin/Net

Dunia

AS Kehabisan Uang untuk Mempersenjatai Ukraina

SELASA, 19 MARET 2024 | 15:49 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perang Ukraina telah memasuki tahun ketiga, sementara bantuan militer dari sekutu Barat, khususnya Amerika Serikat kian mengendur.

Seorang pejabat senior pertahanan AS yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkap kondisi keuangan Washington yang sudah semakin menipis untuk membantu Ukraina.

“Saya pikir sekutu kami sangat menyadari situasi pendanaan kami, apalagi Ukraina. Karena kekurangan uang, sehingga kami tidak mampu memasoknya,” ungkap laporan tersebut, seperti dikutip dari Reuters pada Selasa (19/3).

Pekan lalu pemerintahan Presiden Joe Biden mengumumkan paket bantua militer  darutat senilai 300 juta dolar AS ke Ukraina.

Namun dana itu bersumber dari penghematan tak terduga dari kontrak militer yang dilakukan Pentagon.

Pada Selasa (19/3), Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin akan hadir dalam pertemuan kelompok kontak pertahanan Ukraina (UDCG) dan mencoba meyakinkan sekutu-sekutu Eropa untuk meningkatkan dukungan militernya terhadap Kyiv.

Dukungan Eropa menjadi semakin penting karena Biden tidak bisa mendapatkan paket bantuan besar untuk Ukraina melalui Kongres, dan sebagian besar energi kebijakan luar negerinya terfokus pada perang di Gaza.

Namun para pejabat Amerika mengatakan bahwa kenyataannya tanpa Amerika, dukungan Eropa terhadap Ukraina tidak akan cukup untuk melawan pasukan Rusia.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS dari Partai Republik Mike Johnson menolak untuk mengadakan pemungutan suara mengenai rancangan undang-undang yang akan memberikan tambahan dana sebesar 60 miliar dolar AS untuk Ukraina.

Sementara Gedung Putih telah berusaha keras untuk menemukan cara untuk mengirim bantuan ke Kyiv yang tengah berjuang mati-matian mempertahankan kedaulatannya dari Rusia.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya