Walikota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid, dan keluarga saat melakukan pemungutan suara pada 14 Februari 2024/RMOLJateng
Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak yang sudah berlangsung pada 14 Februari 2024 lalu menunjukkan peningkatan partisipasi di Kota Pekalongan. Di mana partisipasi masyarakat tercatat sebesar 86,65 persen.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekalongan, Fajar Randi Yogananda menyampaikan, dari lima jenis surat suara yang ada, pemilihan presiden dan wakil presiden mendapat partisipasi terbesar dengan angka 86,94 persen.
"Diikuti oleh pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dengan 86,76 persen, dan kedua lembaga perwakilan rakyat, baik di tingkat Republik maupun Provinsi, masing-masing dengan 86,58 persen. Tak ketinggalan, pemilihan DPRD Kota/Kabupaten juga mencatat angka yang membanggakan, yaitu 86,39 persen," ujarnya saat dikonfirmasi
Kantor Berita RMOLJateng, Senin (18/03).
Ia menyebut peningkatan partisipasi naik signifikan dibandingkan dengan Pemilu 2019. Pada tahun itu rata-rata partisipasi berada di angka 83,9 persen, atau mengalami lonjakan sebesar 2,75 persen.
Peningkatan ini, menurut Fajar, tidak lepas dari dua faktor utama. Pertama, sosialisasi yang gencar dilakukan oleh penyelenggara pemilu, KPU, serta para peserta pemilu yang tak henti-hentinya mengajak konstituen mereka untuk menggunakan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kedua, sinergi yang terjalin antara penyelenggara dan peserta pemilu yang berhasil menciptakan atmosfer pemilu yang kondusif dan partisipatif.
"Kolaborasi ini telah membuktikan dirinya sebagai kunci sukses dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di Kota Pekalongan pada pemilu tahun ini," tutupnya.