Berita

Layar televisi yang menunjukkan hasil awal pemilu Rusia pada Minggu, 17 Maret 2024/Net

Dunia

Vladimir Putin Menang Telak di Pilpres Rusia

SENIN, 18 MARET 2024 | 09:30 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemilihan Presiden Rusia 2024, kembali dimenangkan secara telak oleh Vladimir Putin pada Minggu (17/3).

Berdasarkan hasil awal yang dikeluarkan lembaga survei Public Opinion Foundation (FOM), Putin diperkirakan menang setelah meraih 87,8 persen suara, tertinggi dalam sejarah Rusia.

Sementara lawannya, yakni Nikolay Kharitonov dengan 4 persen, Vladislav Davankov 3,85 persen dan Leonid Slutsky 3,02 persen.

Dengan perolehan suara tersebut, sudah bisa dipastikan bahwa Putin akan dengan mudah menduduki masa jabatan enam tahun baru yang memungkinkannya menyalip Josef Stalin dan menjadi pemimpin terlama di Rusia.

Terpilihnya Putin sudah bukan hal yang mengejutkan, mengingat pria berusia 71 tahun itu tidak menghadapi kandidat oposisi yang kuat.

Menurut Komisi Pemilihan Umum Rusia, jumlah pemilih secara nasional mencapai 74,22 persen pada pukul 18.00 waktu setempat ketika pemungutan suara ditutup. Melampaui tingkat pada tahun 2018 sebesar 67,5 persen.

Pemilu Rusia diadakan dua tahun setelah Putin memerintahkan invasi ke Ukraina yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus".

Selama tiga hari pemungutan suara, Ukraina diklaim telah melakukan serangkaian sabotase, baik serangan udara maupun siber.

Amerika Serikat satu suara dengan Ukraina, menentang hasil pemilu Rusia dan menyebutnya tidak bebas dan tidak adil.

"Pemilu ini jelas tidak bebas dan adil mengingat Putin telah memenjarakan lawan politik dan mencegah orang lain mencalonkan diri melawannya,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, seperti dimuat Reuters.

Pemilu Rusia juga diwarnai dengan aksi protes para pendukung Alexei Navalny, oposisi terkuat Putin yang meninggal di penjara Arktik bulan lalu.

Aksi yang disebut sebagai "Siang Melawan Putin" itu dihadiri oleh ribuan orang, yang datang ke TPS untuk melakukan aksi perusakan kertas suara, menulis nama Navalny di dalamnya ataupun memilih kandidat lain selain Putin.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya