Berita

Presiden Joko Widodo dan Pj Gubernur Hassanudin Hutalombang, Padanglawas/Ist

Nusantara

Pemerintah Berkomitmen Jaga Stabilitas dan Ketahanan Pangan di Sumut

JUMAT, 15 MARET 2024 | 20:45 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin memastikan pihaknya berkomitmen kuat untuk tetap menjaga ketahan pangan di Sumut. Terutama menjelang hari-hari besar dan juga kondisi-kondisi tertentu.
 
Saat ini harga bahan pangan terutama beras cukup fluktuatif di Sumut. Berdasarkan data Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Mineral per 4 Maret 2024, rata-rata harga beras di Sumut Rp14.204 /Kg.
 

"Kita terus pantau harga-harga pangan seperti beras, cabai, daging, telur dan lainnya, apalagi saat ini bulan Ramadan dan memang harga pangan dunia agak fluktuatif, tetapi kita berkomitmen untuk jaga stabilitas dan ketersediannya," kata Hassanudin, usai mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyalurkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah di GDT Hutalombang, Padanglawas, Jumat (15/3).
 
Menurut Hassanudin, salah satu penyebab fluktuatifnya harga bahan pangan di Sumut, terkait  distribusi. Ditambah memang meningkatnya harga pangan secara global karena perubahan cuaca.
 
"Akan ada tekanan dari Januari hingga April, seperti kata Bapak Presiden harga bahan global sedang naik, ditambah saat ini sedang Ramadan dan kita akan berupaya menekan kenaikan dengan memangkas rantai distribusinya, " kata Hassanudin.
 
Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo mengatakan program bantuan pangan ini salah satu langkah pemerintah mejaga stabilitas pangan. Program ini akan berlanjut hingga bulan Juni 2024.
 
"Udah dimulai Januari, dapat 10 Kg, Februari 10 Kg, Maret 10 Kg dan dilanjutkan April dapat lagi, Mei dapet lagi Juni dapet lagi, nanti kalau kita lihat APBN ada ruang akan kita lanjutkan," kata Joko Widodo.
 
Menurut Presiden RI Joko Widodo, perubahan iklim menjadi salah satu penyebab meningkatnya harga beras dunia. Bantuan ini diharapkan bisa mengurangi beban masyarakat.
 
"Beras ini diberikan kepada bapak ibu karena harga beras sedang naik, bukan hanya di lndonesia tetapi seluruh dunia, karena ada perubahan iklim, ada yang panen gagal, hujan terlalu deras, kering terlalu panjang, banyak negara yang sama dengan kita yang gagal panen," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya