Berita

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal/Net

Dunia

Kemlu Buka Suara Soal Verifikasi Keterlibatan Dua WNI dalam Skandal Pencurian Data KFX

JUMAT, 15 MARET 2024 | 15:13 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Isu keterlibatan dua warga negara Indonesia (WNI) dalam skandal pencurian teknologi jet tempur KFX di Korea Selatan menjadi perhatian Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.

Juru bicara Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal mengonfirmasi adanya dugaan keterlibatan dua WNI dalam kasus tersebut. Namun keterlibatan mereka masih dalam proses verifikasi.

"Benar bahwa saat ini ada dua WNI yang diverifikasi dalam kasus tersebut," ungkapnya, dalam sebuah pernyataan pada Jumat (15/3).

Menurut Iqbal, hingga kini pihak KBRI Seoul terus memantau dan mendampingi dua WNI terkait sejak kasus mencuat Januari lalu.

"Belum ada hasil akhir atau kesimpulan dari verifikasi tersebut. Karena itu terlalu jauh untuk menyebut ini kasus pencurian data," jelasnya.

Berdasarkan laporan media, dua WNI yang merupakan insinyur yang dikirim untuk bekerja di Korea Aerospace Industries (KAI) diduga telah menyimpan data terkait proyek KFX pada sebuah USB flash disk.

Badan Program Akuisisi Pertahanan Korsel (DAPA) melaporkan kedua WNI telah ditangkap sejak Januari 2024. Namun identitas keduanya tidak diungkap ke publik.

Menindaklanjuti kasus pencurian tersebut, Kepolisian Korea Selatan menggeledah kantor pusat Korea Aerospace Industries (KAI) sejak Kamis (14/3).

Mengutip KBS, Indonesia dan Korea bekerjasama membangun pesawat tempur KF-21.

Dalam proyek tersebut, Indonesia sepakat membayar 20 persen dari biaya proyek sampai Juni 2026. Setelahnya akan diproduksi 48 jet tempur.

Meski demikian, otoritas Korea menyebut Indonesia menunggak pembayaran, dengan alasan kekurangan biaya.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

UPDATE

Korupsi Menggila, Bangsa Ini Dibawa ke Mana?

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:31

Resesi AS Cuma Omon-Omon, Dolar Tembus Rp16.400

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:29

Legislator PAN Ungkap Ada Perang Mafia di Tubuh Pertamina

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:16

DPR: Kehadiran Pak Simon di Pertamina Getarkan Indonesia

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:07

BI dan State Bank of Vietnam Sepakat Perkuat Kerja Sama Bilateral

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:56

Masa Jabatan Ketum Partai Digugat di MK, Waketum PAN: Itu Masalah Internal

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Anggaran FOLU Net Sink 2030 Non APBN Bisa Masuk Kategori Suap

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Pandawara Group Sampaikan Kendala ke Presiden, Siap Berkolaborasi Atasi Sampah

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:39

DPR Pertanyakan Pertamina soal ‘Grup Orang-orang Senang’

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:37

Menhan: 3 Pasal UU TNI Bakal Direvisi

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:24

Selengkapnya