Berita

Sebuah tank yang hancur milik pemberontak yang didukung Ukraina di dekat desa Nekhoteevka di Wilayah Belgorod, Rusia/Net

Dunia

Rusia Diserang Rakyat Sendiri di Kursk dan Belgorod

JUMAT, 15 MARET 2024 | 12:51 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dua wilayah perbatasan Rusia yakni Kursk dan Belgorod telah berubah menjadi zona pertempuran aktif bagi para pemberontak yang melawan kebijakan Presiden Vladimir Putin.

Hal itu disampaikan oleh pejabat senior intelijen Ukraina GUR, Andriy Yusov dalam sebuah wawancara di televisi nasional pada Jumat (15/3).

Yusov mengatakan bahwa tiga kelompok anti-Kremlin telah melakukan operasi bersenjata di perbatasan Belgorod dan Kursk, menjadikan wilayah itu resmi jadi zona konflik.

“Wilayah Kursk dan Belgorod kini menjadi wilayah aksi tempur aktif. Ini yang kami konfirmasikan,” ungkapnya, seperti dimuat Reuters.

Kendati demikian, Gubernur Belgorod Rusia Vyachslav Gladkov membantah bahwa pemberontak Rusia yang diduga didanani Ukraina masuk ke wilayahnya.

"Saya dapat menyatakan bahwa tidak ada pasukan Ukraina di wilayah-wilayah tersebut,” ungkap Gladkov.

Namun Gladkov mengakui bahwa ada serangan yang terjadi di luar perbatasan.

"Desa Kozinka terdampak parah. Kerusakannya sangat serius. Warga telah dievakuasi ke tempat yang kini aman," jelasnya.

Gubernur Kursk, Roman Starovoit, mengatakan bahwa teroris yang didukung Ukraina tidak berhenti menyerang wilayah tersebut.

Salah satu dari tiga kelompok pemberontak, Freedom of Russia Legion meminta penduduk di Belgorod dan Kursk meninggalkan daerah tersebut, mengingat operasi militer tengah dilancarkan.

Kelompok lainnya, Batalyon Siberia melaporkan suasana kepanikan yang sudah terlihat di kota Grayvoron, sebelah Kozinka, di mana jalanan macet karena mobil-mobil bergerak ke luar kota.

Para pejabat Rusia menganggap kelompok tersebut sebagai boneka militer Ukraina dan Badan Intelijen Pusat AS, yang menurut Moskow berupaya menimbulkan kekacauan di Rusia.

Freedom of Russia Legion dan Korps Relawan Rusia sebelumnya telah mengaku bertanggung jawab atas serangan lintas batas lainnya dari wilayah Ukraina ke Rusia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya