Suasana kajian Kitab At-Tibyan di Kantor DPP PKB/Ist
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar kajian kitab karya pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, saat jelang buka puasa sepanjang Ramadan 1445 Hijriyah.
Kajian dilakukan di markas PKB, Jalan Raden Saleh Raya, Menteng, Jakarta Pusat, setiap Senin-Jumat pukul 17.00 WIB sampai berkumandangnya azan Magrib.
Kitab yang dikaji antara lain at-Tibyan fi An-Nahyi 'an Muqatha'ati Al-Arham wa Al-Aqarib wa al-Ikhwan, dipandu kiai dan nyai, antara lain Nyai Hindun Annisa, KH Yusuf Chudlory, Nyai Badriyah Fayumi, Gus Salam Shohib, Gus Ahmad Kafabihi, dan Gus Hayid.
Menurut Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, kajian itu rutin digelar, sebagai upaya melestarikan tradisi, sekaligus mempelajari dan meneguhkan jejak perjuangan Mbah Hasyim bagi bangsa dan negara.
"Alhamdulillah kita bisa kembali menggelar kajian rutin setiap Ramadan, khusus mengkaji kitab-kitab Roisul Akbar Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari," kata Cak Imin, lewat keterangan resminya, Kamis (14/3).
Menurut Calon Wakil Presiden yang akrab disapa Cak Imin itu, tantangan dan agenda perjuangan dulu dan kini memang sudah berbeda.
Tetapi kitab at-Tibyan memberikan arahan bagi umat Islam untuk mengedepankan ukhuwah yang berpijak pada membangun persaudaraan, kebersamaan, dan kekeluargaan, di dalam mewujudkan cita-cita perjuangan.
"Sampai kapanpun at-Tibyan ini relevan, karena ikhtiar perjuangan tak akan terwujud tanpa modal besar utamanya, yaitu fondasi perjuangan bernama ukhuwah, solidaritas berwujud soliditas dalam mengarungi tantangan perjuangan," tukas Cak Imin.