Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Swiss, David WF Huang.
Perwakilan Taiwan di Swiss, David WF Huang, baru-baru ini mengecam keras kebijakan bermusuhan yang masih diterapkan pemerintahan Partai Komunis China (PKC) di Republik Rakyat China (RRC).
Dalam laporan Focus Taiwan, kecaman David WF Huang disampaikan saat berbicara pada sebuah seminar di Universitas Zurich yang dihadiri hampir 200 peserta. David WF Huang hadir sebagai pembicara memenuhi undangan think tank Swiss, Foraus.
Ia menggarisbawahi sejumlah isu terkini di Selat Taiwan, termasuk penyesuaian jalur penerbangan M503 oleh China yang melanggar garis kedaulatan Taiwan.
Huang menekankan, klaim China atas Taiwan tidak memiliki dasar hukum internasional. Intervensi pemilu Taiwan hingga perubahan sepihak pada rute penerbangan M503 juga dianggap sebagai contoh taktik perang abu-abu China.
Masih kata Huang China tidak hanya agresif terhadap Taiwan, tetapi juga kepada negara-negara lain di Asia Tenggara. Dia merujuk pada peristiwa tabrakan yang baru-baru ini terjadi antara kapal penjaga pantai China dan Filipina di dekat Kinmen sebagai contoh strategi anti-akses dan penolakan wilayah.
Dia menggarisbawahi kepemilikan Taiwan atas Pulau Taiping dan komitmennya untuk menjaga kepentingan di Laut China Selatan. Huang juga mengatakan, Taiwan bersedia terlibat dalam pembicaraan multilateral untuk mendorong perdamaian dan kemakmuran regional, meskipun ada perselisihan.
Pidato tersebut diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana Huang menjawab pertanyaan tentang hubungan Taiwan-Filipina dan Resolusi Majelis Umum PBB 2758 berkaitan dengan pemulihan hak-hak sah China di Perserikatan Bangsa Bangsa.