Pleno perhitungan suara Pemilu 2024 tingkat KPU Sumut/RMOL
Pleno perhitungan suara pemilu 2024 dari Kota Medan di tingkat KPU Sumatera Utara berlangsung dengan diwarnai banyak protes dan kekecewaan dari para saksi, baik saksi calon presiden, saksi partai politik hingga saksi calon legislatif.
Pada umumnya kekecewaan mereka dikarenakan banyaknya persoalan yang terjadi dalam penghitungan suara tingkat PPK di KPU Kota Medan yang membuat proses rekapitulasi tingkat KPU Sumut juga terimbas menjadi lambat.
Kekecewaan para saksi ini semakin memuncak saat mereka mendengarkan Ketua KPU Kota Medan, Mutia Atiqah membacakan kejadian-kejadian khusus berupa kronologis keberatan yang disampaikan para saksi caleg maupun partai politik saat penghitungan suara tingkat KPU Medan. Saat itu, Mutia Atiqah tertawa sehingga pembacaanya dilanjutkan oleh anggota KPU Medan lainnya.
“Saya kecewa hari ini, soal kejadian khusus seperti main-main. Padahal Medan menjadi contoh penting di Sumatera Utara. Tadi membacakan kronologis dan keberatan para saksi malah ketawa-ketawa, padahal ini persoalan bangsa,” kata saksi Capres-Cawapres 01, Khairul Anwar Hasibuan.
Menurut Khairul, peristiwa seperti ini baru pertama kali terjadi dalam beberapa pemilu sebelumnya. Ironisnya, dari beberapa kejadian khusus tersebut, ternyata tidak selesai di tingkat KPU Medan.
“Biasanya selama ini kejadian khusus selalu diikuti dengan penyelesaian,” ujarnya.
Kekecewaan yang sama disampaikan Dewani dari Saksi Partai Umat. Menurutnya, seluruh peristiwa yang terjadi di Kota Medan harus menjadi evaluasi.
“Kita perlu evaluasi yang terjadi di Medan, apa yang terjadi sehingga lama proses rekapitulasi dilakukan. Dan setelah lama juga masih banyak masalah. Saya kecewa tidak semua dibacakan dari mana kejadian khusus,” pungkasnya.
Atas kondisi ini, mereka berharap ada evaluasi menyeluruh atas kejadian tersebut termasuk kepada jajaran penyelenggara.