Berita

Petugas BPBD Pati mengerahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga Kayen yang kebanjiran/RMOLJateng

Nusantara

Diguyur Hujan Semalaman, Belasan Desa di Pati Selatan Tergenang Banjir

RABU, 13 MARET 2024 | 15:13 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Hujan berintensitas tinggi dan berdurasi panjang yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Pati di Pegunungan Kendeng sejak Selasa malam (12/3) hingga Rabu siang (13/3) membuat belasan desa di Kecamatan Kayen tergenang banjir.

Bahkan RSUD Soewondo Kayen juga ikut tergenang. Ketinggian banjir mencapai lutut orang dewasa.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan, banjir terparah yang terjadi di depan RSUD Soewondo Kayen kerap terjadi setiap tahunnya.


"Banjir di Alun-alun Kayen ini memang sudah tahunan ya. Jadi penyebabnya air dari daerah atas, Slungkep, Sumbersari, air turun ke wilayah Kayen tepatnya di depan RSUD Kayen," ujarnya saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJateng, Rabu (13/3).

Ia menambahkan, banjir terjadi disebabkan beberapa faktor. Seperti saluran air di wilayah Alun-alun Kayen yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Menurut Martinus, banyak saluran air di wilayah Kecamatan Kayen yang sudah beralih fungsi. Seperti berubah menjadi bangunan pribadi, warung, usaha maupun bisnis lainnya.

Selain itu, lanjut Martinus, kawasan hutan di Pegunungan Kendeng juga banyak yang beralih menjadi lahan pertanian dan area pertambangan batu kapur.

"Penyebab karena rusaknya hutan daerah tangkapan air di sebelah atas. Hutan yang semestinya menjadi fungsi lindung sudah berubah menjadi tanaman semusim utamanya jagung," jelas dia.

Agar banjir di Alun-alun Kayen dapat teratasi, Martinus berharap pemerintah menghentikan alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian dan pertambangan. Kemudian, dilakukan reboisasi terhadap lahan kritis yang ada di Pegunungan Kendeng.

Tak hanya itu, masyarakat juga harus sadar akan fungsi sebenarnya saluran air di sekitar Alun-alun Kayen.

"Kemudian, kesadaran masyarakat untuk memelihara saluran air itu juga tidak ada," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya