Kapolres Salatiga, AKBP Ari Yuni Novitasari, saat blusukan dan berdialog dengan pedagang di Pasar Raya Salatiga, Selasa (12/3)/RMOLJateng
Hari pertama Ramadan dimanfaatkan Kapolres Salatiga, AKBP Ari Yuni Novitasari, untuk blusukan ke pasar tradisional yakni Pasar Raya Salatiga, Selasa (12/3).
Saat berdialog langsung dengan sejumlah pedagang, Kapolres mengimbau agar berhati-hati dalam bertransaksi terkait peredaran uang palsu.
"Saat melakukan transaksi jual beli harus hati-hati terhadap peredaran uang palsu, pastikan keasliannya dengan cara dilihat, diraba, maupun diterawang," jelas AKBP Aryuni Novitasari, dikutip
Kantor Berita RMOLJateng, Selasa (12/3).
Para pelaku kejahatan, diakui sang Kapolres, biasanya memanfaatkan kelengahan pedagang saat melancarkan aksinya.
Saat pedagang sedang ramai pembeli menjadi satu kesempatan pelaku peredaran upal, karena pedagang tidak sempat meneliti uang yang diberikan.
"Karena upal (uang palsu) dibuat semirip mungkin. Sepintas tidak terlihat perbedaannya. Namun, jika dicermati, jelas sekali perbedaan antara uang palsu dan uang asli. Lebih baik teliti dan hati-hati agar tidak merugi," pesannya.
Di sela-sela blusukannya kali ini, Kapolres juga memantau ketersediaan bahan pokok dan stabilitas harga memasuki bulan suci Ramadan 1445 H.
Didampingi Wakapolres Kompol Iman Sudiyantoro bersama Pejabat Utama Polres Salatiga, pantauan ini untuk memastikan ketersediaan dan harga sembako seperti beras, minyak goreng, daging sapi, ayam potong, bawang merah dan bawang putih, serta beberapa bahan lainnya.
"Dari hasil pengecekan dan dialogis dengan pedagang untuk harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, ayam potong, bawang merah, cabai dan beberapa komoditi lainnya mengalami kenaikan harga namun ketersediaan tetap mencukupi," tandasnya.