Berita

Ilustrasi Foto/RMOL

Politik

Penghitungan Suara Manual KPU harus Diawasi Lembaga Independen

SELASA, 12 MARET 2024 | 01:59 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Penghitungan suara manual KPU sebagaimana didorong oleh kubu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD tetap memerlukan pengawasan lembaga independen dan organisasi masyarakat sipil.

Pengajar Ilmu Politik dan Pemerintahan FHISIP Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah menilai bahwa kecurangan adalah klaim serius dari pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil penghitungan quick count.

‘Memang sebaiknya klaim tersebut dibuktikan dengan penghitungan manual KPU yang dipantau bersama-sama seluruh peserta pemilu, Bawaslu dan lembaga-lembaga independen yang telah terdaftar untuk mengawasi  penghitungan suara,” kata Insan kepada wartawan, Senin (11/3).


Lanjut dia, hal itu untuk memastikan bahwa pemantau bebas dari kepentingan memenangkan paslon tertentu. Tidak seperti partai politik yang apabila paslonnya diuntungkan kemungkinan tidak akan menggugat secara objektif.

“Pengawasan penghitungan manual hendaknya mewakili aspirasi masyarakat yang ingin pemilu adil, bukan parpol yang memiliki kepentingan terkait kemenangan calonnya saja. Selain lembaga independen, diperlukan juga pengawasan bersama dari seluruh organisasi masyarakat sipil," imbuhnya.

Insan menambahkan, klaim pilpres dua putaran maupun satu putaran, apalagi yang diutarakan oleh petinggi parpol tertentu pastinya sarat kepentingan politik untuk penggiringan opini publik.

“Sebaiknya, publik lebih berfokus kepada bagaimana lembaga-lembaga independen pemantau pemilu apakah masih menemukan kejanggalan dalam proses penghitungan suara atau tidak,” beber dia.

“Hal ini yang harus dikomunikasikan dengan media, Bawaslu dan KPU supaya publik melihat transparansi prosesnya," pungkas Insan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya