Berita

Markas UNRWA di Gaza/Net

Dunia

Swedia dan Kanada Setuju Lanjutkan Pendanaan UNRWA

MINGGU, 10 MARET 2024 | 10:30 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Setelah lebih dari sebulan melakukan pemogokan, kini Swedia dan Kanada setuju melanjutkan pendanaan mereka untuk badan PBB yang membantu warga Palestina (UNRWA).

Mereka adalah salah satu dari 16 negara yang bulan lalu menghentikan dana bantuan ratusan juta dolar, menyusul tuduhan yang menyebut 12 staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas di Israel Selatan 7 Oktober lalu.

Pada Sabtu (9/3), Menteri Pembangunan Swedia Johan Forssell mengatakan pihaknya akan mengirimkan dana senilai 200 juta krona (Rp256 miliar), setelah UNRWA setuju memberikan transparasi soal pengeluaran keuangan para stafnya.


“Situasi kemanusiaan di Gaza sangat buruk dan kebutuhannya sangat mendesak,” ujarnya, seperti dimuat Associated Press.

Sehari sebelumnya, Kanada mengumumkan pendanaan kembali untuk UNRWA setelah Menteri Pembangunan Internasional Ahmed Hussen menerima laporan sementara PBB tentang tuduhan Israel.

"Pemerintah (Kanada) akan melanjutkan pendanaannya ke UNRWA sehingga lebih banyak yang bisa dilakukan untuk menanggapi kebutuhan mendesak warga sipil Palestina," kata Hussen.

Bulan lalu, Israel menuduh 12 dari ribuan pegawai UNRWA berpartisipasi dalam serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang Israel dan menyandera sekitar 250 lainnya.

Negara-negara pendonor besar termasuk Amerika Serikat dengan cepat menghentikan pendanaan untuk UNRWA senilai sekitar 450 juta dolar (Rp 7 triliun), hampir setengah dari anggarannya untuk tahun ini.

PBB telah meluncurkan investigasi, dan UNRWA telah menyetujui audit dari luar untuk mendapatkan kembali dukungan donor.

UNRWA adalah lembaga bantuan terbesar yang beroperasi di Gaza, dengan lebih dari dua juta orang bergantung pada layanannya.

Dibentuk pada tahun 1949, organisasi ini mempekerjakan sekitar 13.000 orang yang memberikan bantuan kemanusiaan mendesak, termasuk layanan kesehatan dan pendidikan, di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon, dan Suriah.

Badan ini juga telah menyediakan perlindungan bagi ratusan dan ribuan pengungsi sejak pecahnya konflik setelah serangan tanggal 7 Oktober.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya