Berita

Barata Sembiring Brahmana saat berdiskusi dengan kalangan akademisi, aktivis dan kalangan jurnalis di Medan/RMOLSumut

Politik

Barata Brahmana: Reformasi Mati Suri di Tengah Jalan, Megawati Orang Pertama yang Menguburnya

JUMAT, 08 MARET 2024 | 21:25 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

RMOL. Gerakan reformasi yang lahir dari keringat, darah dan airmata mahasiswa saat ini dalam kondisi mati suri ditengah jalan. Hal ini membuat gerakan tersebut tidak sampai pada puncak alamiahnya.

Demikian disampaikan tokoh masyarakat Karo, Barata Sembiring Brahmana berkaitan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Menurutnya, Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN) menjadi sebuah penyakit yang membuat cita-cita reformasi tersebut tidak akan sampai pada sebuah konklusi. Hal ini ibarat hanya membicarakan bagian luar tanpa menyelesaikan masalah.

“Bila kita bicara tentang KKN, tentang perilaku penguasa dan penyelenggara. Maka bisa dikatakan saat ini kita hanya bicara gejala penyakit, bukan penyakit itu sendiri,” katanya dilansir Kantor Berita Politik RMOLSumut, Jumat (8/3/2024).


Barata mengatakan gejala mati suri reformasi seperti ini sudah terlihat sejak Presiden Abdurrahman Wahid alias Gusdur digulingkan dari kursi presiden. Ironisnya hal itu dilakukan pada masa Gusdur baru 19 bulan menjalankan roda kepemimpinan untuk mencabut seluruh ‘tiang’ Orde Baru yang sudah lama bercokol. Hal yang menurut Barata tidak mungkin bisa dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.

“Gusdur digulingkan oleh Megawati dengan bantuan Amin Rais, Akbar Tanjung, Hamzah Haz dll dengan poros tenghnya Amin Rais. Namun baru 20 bulan berjalan mereka menolak Megawati jadi presiden dengan dalih agama bahwa seorang wanita,” sebutnya.

Ditambahkan Barata, saat menjadi presiden Megawati juga ternyata harus membagi kekuasaan dengan ‘tenaga-tenaga’ Orde Baru. Hal ini ditandai dengan amandemen ke IV pada 33 UUD 45 yang membuka peluang pemodal besar  menguasai sebagian ekonomi negeri.

“Maka sampailah kita pada hari ini, lips service pemberantas KKN terus berlanjut dari zaman Megawati, SBY hingga ke Presiden Jokowi,” ujarnya.

Tahun 2014 kata Barata, Presiden Jokowi muncul dengan janji Revolusi Mental. Dalam kurun waktu 10 tahun berkuasa, janji itu menurutnya tidak pernah terwujud dengan jelas.

Dari rangkaian itu menurutnya, Megawati merupakan sosok yang dapat dikatakan menjadi orang pertama yang mengubur gerakan reformasi itu sendiri karena ambisinya.

“Setelah dulu kalah dari SBY, kini kalah oleh petugas partainya sendiri. Hukum karma kah? silahkan pada penilaian sendiri-sendiri,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya