Berita

Duta Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin saat membacakan puisi “Wasiat” karya Taras Shevchenko di Galeri Nasional, Jakarta, pada Rabu, 6 Maret 2024/Net

Dunia

Kedubes Ukraina Gelar Peringatan 210 Tahun Lahirnya Taras Shevchenko

JUMAT, 08 MARET 2024 | 09:38 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Semangat juang seorang sastrawan sekaligus pahlawan Ukraina Taras Shevchenko, diperkenalkan Kedutaan Besar Ukraina dalam sebuah acara peringatan di Galeri Nasional, Jakarta, Rabu (6/3).

Bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, Kedubes Ukraina menggelar acara bertajuk “Peringatan 210 Tahun Lahirnya Taras Shevchenko”.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyebut Shevchenko sebagai sosok yang berperan penting dalam sejarah Ukraina modern.


Pasalnya, dia bukan hanya seorang seniman dan budayawan melainkan juga seorang pejuang kemerdekaan Ukraina.

"Beliau (Shevchenko) seorang Ronggowarsito bagi kami,” kata Vasyl.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan-Kemdikbudristek, Irini Dewi Wanti yang hadir dalam acara tersebut mengungkap, itu pertama kalinya Ditjen Kebudayaan dan Kedubes Ukraina bekerjasama menggelar acara kebudayaan.

"Kegiatan tersebut merupakan acara kerja sama kebudayaan pertama antara Ditjen Kebudayaan dengan Kedubes Ukraina, setelah 32 tahun kedua negara menjalin hubungan diplomatik!," kata Irini.

Selama acara peringatan, dibawakan salah satu karya puisi Shevchenko, berjudul ”Wasiat” yang dibacakan dalam bahasa asli oleh Duta Besar Vasyl.

Kemudian puisi “Wasiat” terjemahan bahasa Indonesia yang dibacakan oleh  Prabowo Himawan, salah seorang staf Kedutaan Besar RI di Kyiv, yang telah tinggal sekitar 30 tahun.

Selanjutnya dibacakan terjemahan puisi itu dalam Basa Sunda, hasil terjemahan Darmawan Sepriyossa, oleh Dwi Hasna Nurulita, seorang mahasiswa UNPAD; dalam Bahasa Manado terjemahan Wendy Leonardi Gerungan, Bahasa Minang (terjemahan Dr Suryadi, “Bokaimanaa” dalam Bahasa Papua (Natalius Pigai), “Bhisama” dalam Bahasa Bali (I Nyoman Astama), Bahasa Jawa (Hema), dan Bahasa Batak (Tona, oleh Dora M Gultom).

Lahir di Desa Moryntsi, Cherkasy, Ukraina, pada 9 Maret 1814, Shevchenko berasal dari suku Cossack (kadang ditulis Kozak) yang telah lama lama diperbudak para tuan tanah penjajah Rusia.

Meski hidup sebagai budak, sejak kecil dia sudah menyukai seni lukis dan sastra. Pada usia delapan tahun, Shevchenko mulai mengikuti kelas tata bahasa dari seorang dirigen di gereja setempat.

Dia kemudian belajar di Akademi Seni Saint Petersburg disokong oleh majikan yang mengetahui bakat seninya, Pavel Engelgardt.

Saat belajar di akademi tersebut, terbit karya besar pertama Taras, “Kobzar” (1840), suatu kata dalam bahasa Ukraina yang merujuk pada penyair yang juga bermain musik. Karya ini, konon, memperlihatkan identitas Ukraina yang kuat.

Karya-karya besarnya telah membantu Taras terbebas dari status sebagai serf (hamba tani). Namun karya-karyanya pula yang membuat Taras berkali-kali dihukum, dicambuk, bahkan dibuang.

Ia pun akhirnya harus berhadapan langsung dengan pemerintahan Tsar Nicholas I karena karya-karyanya, di antaranya “Haidamtsky”, “Three Years”, dan “Dream”, dianggap mengganggu ‘stabilitas’ penjajahan Rusia.

Pada 1861, pada usia 47 tahun, Taras meninggal. Ia berpulang sebagai seorang merdeka, namun tak sempat menyaksikan negerinya bebas dari perbudakan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya