Kasus hukum membelit Linwei Ding, mantan insinyur perangkat lunak Google, yang didakwa pengadilan California atas tuduhan mencuri rahasia dagang terkait kecerdasan buatan.
Linwei, juga dikenal sebagai Leon Ding, didakwa oleh hakim federal di San Francisco dengan empat tuduhan pencurian rahasia dagang dari unit Alphabet untuk menguntungkan dua perusahaan China tempatnya bekerja.
“Departemen Kehakiman tidak akan mentolerir pencurian rahasia dagang dan intelijen kami,” kata Jaksa Agung AS, Merrick Garland, pada konferensi di San Francisco, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/3).
Menurut dakwaan, Linwei mencuri informasi tentang infrastruktur perangkat keras dan platform perangkat lunak yang memungkinkan pusat data superkomputer Google melatih model AI besar melalui pembelajaran mesin.
"Informasi yang dicuri termasuk rincian tentang chip dan sistem, serta perangkat lunak yang membantu menggerakkan superkomputer yang mampu menjalankan pembelajaran mesin dan teknologi AI yang mutakhir,” menurut isi dakwaan.
Dipekerjakan Google pada tahun 2019, Linwei diduga memulai pencuriannya tiga tahun kemudian, ketika dia dipromosikan untuk menjadi chief technology officer untuk sebuah perusahaan teknologi China. Pada Mei 2023 ia telah mengunggah lebih dari 500 file rahasia.
Warga negara China berusia 38 tahun itu ditangkap di rumahnya di Newark, California.
Dakwaan terhadapnya diumumkan kurang lebih setahun setelah pemerintahan Biden membentuk Disruptive Technology Strike Force, yaitu lembaga yang dibuat untuk membantu menghentikan akuisisi teknologi canggih oleh negara-negara seperti China dan Rusia, atau negara yang berpotensi mengancam keamanan nasional AS.