Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono/Ist
Pasca gelaran Pilpres 2024 merupakan momentum yang tepat bagi Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk melakukan pembaruan total terhadap direksi dan komisaris BUMD DKI Jakarta yang ditunjuk era Gubernur Anies Baswedan.
Demikian penegasan Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat) Sugiyanto dalam keterangan persnya yang dikutip Jumat (8/3).
Menurut Sugiyanto, perombakan menyeluruh ini sangat relevan mengingat masa jabatan Heru yang sudah memasuki tahun kedua sejak ditunjuk Presiden Joko Widodo pada pada 17 Oktober 2022.
"Pembaruan ini menjadi krusial untuk memastikan kemajuan dan perkembangan yang berkelanjutan bagi BUMD DKI Jakarta," kata Sugiyanto.
Selain itu, penyegaran menyeluruh direksi dan komisaris BUMD DKI Jakarta menjadi sangat penting, terutama setelah berakhirnya Pilpres 2024.
"Sekarang ini Heru Budi bisa lebih leluasa dalam mengambil keputusan," kata Sugiyanto.
Sugiyanto berpandangan, jika sebelum pilpres, Heru kemungkinan merasa dilematis saat melakukan pergantian direksi atau komisaris BUMD. Karena akan muncul potensi tudingan sentimen terhadap Anies Baswedan.
"Saat itu timbul kecurigaan publik, yang menganggap direksi dan komisaris akan membantu kampanye capres Anies Baswedan secara diam-diam," kata Sugiyanto.
Perombakan total direksi dan komisaris BUMD, lanjut Sugiyanto, juga dapat memperkuat manajemen dan adaptasi terhadap dinamika bisnis. Hal ini diharapkan dapat menjadi pendorong kemandirian BUMD DKI Jakarta.
Langkah penyegaran ini juga bisa membuka peluang untuk menghadirkan pemimpin baru dengan visi segar dan keterampilan terkini.
Dengan demikian, langkah pembaruan dan penyegaran para direksi dan komisaris BUMD DKI Jakarta ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
"Publik menunggu keberanian dan ketegasan Heru Budi Hartono," demikian Sugiyanto.