Berita

Ilustrasi/Net

Politik

FWD 5 Tahun Rugi Bisa Tambah Saham di BRI Life, KPK dan BPKP Diminta Turun Tangan

KAMIS, 07 MARET 2024 | 15:57 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Komposisi pemegang saham BRI Life, anak perusahaan Bank BRI yang bergerak di jasa asuransi berubah setelah FWD menambah 269.946 lembar saham.

Namun, ada fakta dan kejanggalan yang ditemukan di balik penambahan saham FWD, perusahaan yang berasal dari Hong Kong itu.

Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mengungkap, setidaknya banyak hal yang janggal dan menjadi tanda tanya mengapa FWD bisa menambah porsi sahamnya di BRI Life.

Padahal kata Uchok, saat bidding, FWD berada pada posisi buncit dari short list atau daftar 4 perusahaan kandidat lainnya. Selain itu, Uchok mengungkap, dari para kandidat modal FWD yang paling kecil.

“Ini yang harus diselidiki KPK dan BPKP, ada apa kok banyak catatan, FWD justru jadi pemenang dan bisa menambahkan saham,” kata Uchok di Jakarta, Kamis (7/2).

Aparat penegak hukum, menurut Uchok harus turun tangan. Sebab, tidak menutup kemungkinan ada tindak pidana dalam proses tersebut.

“Jadi jangan melihat hal tersebut hanyalah sebagai aksi korporasi atau transaksi bisnis pada umumnya saja, usut di balik proses itu, bisa saja ada suap,” tandas Uchok.

Berdasarkan keterbukaan informasi, tambahan modal telah disetor ke BRI Life oleh FWD sebanyak 269.946 lembar saham sehingga terjadi perubahan struktur kepemilikan saham di BRI Life.

Dengan begitu, porsi kepemilikan saham BRI di BRI Life menyusut menjadi 51 persen.

Padahal, dari laporan perusahaan, hingga Desember 2023 BRI masih menggenggam 54,77 persen kepemilikan saham di BRI Life.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya