Berita

Pertemuan Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi, dengan Technical Advisor dan Vice Head TVET, Michel Wiechert, di Kedutaan Besar RI di Berlin, Jerman, pekan lalu/Ist

Bisnis

Indonesia-Jerman Jajaki Kerjasama Riset Pelatihan Vokasional

SELASA, 05 MARET 2024 | 17:48 WIB | LAPORAN: ACHMAD RIZAL

Kementerian Ketenagakerjaan menjajaki kerjasama pengembangan riset pelatihan vokasional dengan Bundes Institut für Berufsbildung (BiBB), lembaga penelitian khusus pelatihan dan pendidikan teknik vokasional (Technical Vocational Education and Training/TVET).

Penjajakan dilakukan Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi, saat bertemu Technical Advisor dan Vice Head TVET, Michel Wiechert, di Kedutaan Besar RI di Berlin, Jerman, pekan lalu. Kedua pejabat tinggi negara itu mendiskusikan peningkatan dan pengembangan kerja sama ke depan.

"Pertemuan hari ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih komprehensif terkait gambaran bagaimana sistem TVET di Jerman, dan bagaimana BiBB berperan di dalamnya," kata Anwar Sanusi.

BiBB merupakan lembaga riset yang di dalamnya terdiri dari unsur pemerintah, industri dan perguruan tinggi di Jerman. Lembaga itu bertugas menganalisa kebutuhan tenaga kerja, sektor, jumlah, hingga detil keahliannya.

Menurutnya, kerjasama fokus pada mengembangkan pola pelatihan kejuruan atau vokasional untuk melakukan percepatan dan masifikasi peningkatan tenaga kerja Indonesia.

"Kami tindaklanjuti kerja sama ketenagakerjaan itu dengan merintis dan menyelenggarakan penelitian-penelitian di bidang pelatihan vokasional manufaktur yang akan diterapkan di balai-balai latihan kerja," ujarnya.

Menurut Anwar Sanusi, keberhasilan pelatihan vokasi di Jerman menjadi salah satu rujukan Indonesia dalam mengembangkan pelatihan vokasi. Ia menyambut positif dan apabila pemerintah dan industri di Jerman dapat mengirim sebanyak-banyaknya instruktur pelatihan vokasi di berbagai bidang yang menjadi prioritas Indonesia.

Dia juga berharap kerjasama dengan BiBB terus berlanjut di masa mendatang, dengan adanya peningkatan dan pengembangan kerja sama yang saling menguntungkan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya