Berita

Acara Indonesia Banking Road to Net Zero Emission yang diselenggarakan oleh OJK/Ist

Bisnis

Indonesia-Australia Perkuat Ketahanan Sektor Perbankan dengan Climate Risk Stress Test Framework

SELASA, 05 MARET 2024 | 08:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Australia melalui Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Steve Scott, mengucapkan selamat kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas peluncuran Climate Risk Management and Scenario Analysis Guidelines for Banking Sector yang pertama di Jakarta pada Senin, 4 Maret.

Peluncuran tersebut merupakan pencapaian penting bagi hubungan kedua negara. Climate Risk Management ini bertujuan untuk memberikan dukungan kebijakan bagi bank dan komitmen mereka terhadap target Nol Emisi Karbon Indonesia dengan memberikan panduan teknis untuk mengukur pengaruh iklim terhadap risiko kredit dan operasional bank.

Scott dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (5/3) mengatakan, Australia dan Indonesia berada pada jalur yang sama dalam mencapai nol emisi karbon.

"Kita menghadapi tantangan yang sama dalam mengatasi dampak perubahan iklim, tapi juga peluang yang sama, terutama dalam transisi menuju energi bersih," ujar Scott dalam rilis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL.

Scott mengatakan, kedua negara saat ini sedang menangani permasalahan di mana pertimbangan perubahan iklim masih merupakan hal yang baru bagi pemerintah dan industri.

"Untuk itu, Indonesia dan Australia menjalin kemitraan dan berbagi pengetahuan di berbagai bidang yang berkaitan dengan iklim dan energi. Australia berkomitmen untuk mendukung fokus Indonesia pada ketahanan sektor perbankan terhadap iklim," katanya.   

Australia dan Indonesia, melalui Kemitraan Australia-Indonesia untuk Pembangunan Ekonomi (Prospera) dan OJK, akan bekerja sama untuk memperkuat ketahanan sektor perbankan dalam menghadapi perubahan iklim melalui pengembangan Climate Risk Stress Test Framework.

Kerja sama ini akan dilakukan bersama dengan Australian Treasury, Australian Prudential Regulation Authority, Reserve Bank of Australia, dan Australian Securities and Investments Commission.

Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan investasi melalui saran dalam hal kebijakan dan peraturan untuk memfasilitasi transisi energi, memajukan kesetaraan dan inklusi gender, serta mempercepat peluang pendanaan iklim.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Prabowo Tegaskan Pentingnya Retret Kepala Daerah: Yang Ragu-ragu Mundur!

Kamis, 20 Februari 2025 | 13:33

Pramono-Rano Harus Libatkan Masyarakat Betawi Bangun Jakarta

Kamis, 20 Februari 2025 | 13:29

Apple Luncurkan iPhone 16e untuk Dongkrak Penjualan, Segini Harganya

Kamis, 20 Februari 2025 | 13:22

Absen di Sertijab Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Disoraki

Kamis, 20 Februari 2025 | 13:16

Nikita Mirzani Resmi Tersangka Pemerasan

Kamis, 20 Februari 2025 | 13:16

Manajemen Demokrasi

Kamis, 20 Februari 2025 | 13:08

Lalin Depan Istana Padat Merayap Usai Pelantikan Kepala Daerah

Kamis, 20 Februari 2025 | 12:58

Prabowo Harus Segera Pecat 'Raja Kecil'

Kamis, 20 Februari 2025 | 12:48

Konser Dua Hari Non Stop Band Rock Legendaris Dunia Guncang Jakarta

Kamis, 20 Februari 2025 | 12:44

Prabowo Salami 961 Kepala Daerah yang Baru Dilantik

Kamis, 20 Februari 2025 | 12:38

Selengkapnya