Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

OPEC+ Sepakat Pangkas Produksi Minyak 2,2 Juta Barel per Hari Hingga Kuartal II 2024

SENIN, 04 MARET 2024 | 11:29 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC)+, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, sepakat untuk sukarela memotong produksi minyak sebanyak 2,2 juta barel per hari hingga kuartal kedua.

Keputusan ini, yang diumumkan pada Minggu (3/3), dilakukan sebagai respons terhadap kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global dan peningkatan produksi minyak di luar kelompok OPEC+.

Dalam pengumuman resmi, OPEC+ menyatakan bahwa pemangkasan produksi ini akan dilakukan oleh masing-masing anggota, dengan total keseluruhan mencapai 2,2 juta barel per hari.

Saudi Press Agency
(SPA) melaporkan bahwa pemotongan sukarela tersebut nantinya akan dibatalkan secara bertahap, sesuai dengan kondisi pasar.

Arab Saudi, sebagai pemimpin de facto dalam kelompok tersebut, berkomitmen untuk memperpanjang pemangkasan produksi sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga akhir Juni, sehingga produksinya sekitar 9 juta barel per hari.

Sementara itu, Rusia juga bersedia memotong produksi dan ekspor minyak sebanyak 471 ribu barel per hari selama kuarter kedua.

Langkah-langkah serupa juga diambil oleh negara-negara anggota lainnya, termasuk Irak, Uni Emirat Arab (UEA), Aljazair, Oman, Kazakhstan, dan Kuwait, yang semua menyatakan kesiapannya untuk mengurangi produksi masing-masing.

OPEC+ sebelumnya telah menerapkan serangkaian pemotongan produksi sejak akhir 2022 untuk mengimbangi peningkatan produksi dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan produsen non-OPEC+, serta mengantisipasi gejolak permintaan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Meskipun prospek permintaan minyak masih belum pasti, OPEC memproyeksikan pertumbuhan permintaan yang cukup solid, sementara Badan Energi Internasional memperkirakan pertumbuhan yang lebih lambat.

Sementara itu, International Energy Agency (IEA) memperkirakan pasokan minyak akan mencapai rekor tertinggi pada tahun ini, dengan sebagian besar kontribusi dari produsen di luar OPEC+.

Adapun harga minyak mentah Brent tercatat mengalami kenaikan sebesar 2 persen pada perdagangan Jumat (1/3), dengan mencapai 83,55 dolar (Rp1,312 juta) per barel, menandai peningkatan lebih dari 8 persen sepanjang tahun ini.

Keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi diharapkan dapat memperkuat stabilitas pasar dan menjaga harga minyak dalam rentang yang diinginkan.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya