Berita

Ilustrasi pemungutan suara/RMOL

Politik

Kecurangan Lebih Brutal, Hak Angket Harus Menyasar Pileg

SENIN, 04 MARET 2024 | 10:48 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Hak angket seharusnya juga dilakukan pada Pemilu Legislatif (Pileg), karena transaksi jual beli suara lebih brutal, menyusul banyaknya calon anggota legislatif yang berlomba lolos ke Senayan.

Pernyataan itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, tentang perlunya hak angket menyeluruh, tidak hanya menyasar Pilpres 2024.

"Yang namanya kecurangan itu lebih banyak dan lebih brutal di Pileg, karena jumlah Calegnya banyak. Persaingan antar Parpol ketat, dan di internal Parpol juga saling jegal untuk bisa jadi anggota DPR atau DPRD," tambah Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (4/3).

Sebab itu dia meminta fraksi-fraksi di parlemen agar juga menggulirkan hak angket ke Pileg, bukan hanya Pilpres. Agar ke depan tidak ada lagi budaya jual beli suara pada pemilihan umum, baik di Parpol maupun Pileg.

"Mestinya hak angket terus digulirkan, dan fokus serta prioritas pada Pemilu legislatif, karena kecurangannya tinggi. Ini kan pola lama," tutupnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya