Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Penggelembungan Suara Hanya Bisa Dilakukan Pihak yang Berkuasa

SENIN, 04 MARET 2024 | 10:16 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Penggelembungan perolehan suara partai politik, calon presiden, maupun calon anggota legislatif, hanya bisa dilakukan orang yang benar-benar memiliki kekuasaan.

Pernyataan itu disampaikan pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Dedi Kurnia Syah, kepada Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Senin (4/3), terkait penggelembungan suara pada penghitungan real count KPU.

Dijelaskan, suara-suara kecil dari Caleg maupun partai rentan ditransaksikan, demi menaikkan Parpol atau Caleg tertentu, agar lolos ke Senayan.

Hal itu, kata Dedi, sebagaimana tampak pada dugaan penggelembungan suara PSI.

"Jika memang dilakukan penggelembungan, tidak harus dari Parpol lain, tetapi dari kertas suara yang tidak terpakai juga bisa. Dan penggelembungan suara antar Parpol, bukan antar Caleg, hanya bisa dilakukan pihak yang benar-benar berkuasa dan bisa mengendalikan," tambah Dedi.

Lebih lanjut Dedi mengatakan, PSI memang disiapkan untuk masuk ke Senayan, ketika Prabowo dan Gibran lolos putaran pertama.

"Terlebih sebelum Pemilu santer terdengar, PSI termasuk yang diwacanakan lolos bersama pasangan Prabowo-Gibran. Artinya wacana itu akan terwujud jika PSI lolos tanpa deteksi lembaga survei," tutupnya.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Komisi IV DPR Dukung Penuh Swasembada Pangan, Tapi Ingatkan soal Evaluasi

Selasa, 05 November 2024 | 23:52

Menkomdigi Diminta Dalami Modus Judol Pakai Pulsa

Selasa, 05 November 2024 | 23:16

Jerat Judol Pegawai Komdigi, Hardjuno: Bukti Penyimpangan Serius dan Kental Budaya Koruptif

Selasa, 05 November 2024 | 23:13

Pro dan Kontra Sistem Pemungutan Suara AS

Selasa, 05 November 2024 | 23:12

Dukung Swasembada Pangan, Legislator PKB Ini Wanti-Wanti Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 23:04

Tak Lagi Menghuni Senayan, Ini Seruan Kader Senior PPP

Selasa, 05 November 2024 | 23:01

Di Hadapan Dewa Siwa, Warga India Doakan Kemenangan Kamala Harris

Selasa, 05 November 2024 | 22:47

Biden Pantau Pertarungan Trump Vs Harris di Gedung Putih

Selasa, 05 November 2024 | 22:25

Pilpres AS: Warga Berduyun-duyun ke TPS Sejak Jam 6 Pagi

Selasa, 05 November 2024 | 22:16

Bertemu KPK, Maruarar Sirait Minta Aset Koruptor Diinventarisir untuk Perumahan Rakyat

Selasa, 05 November 2024 | 22:15

Selengkapnya