Berita

Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy alias Rommy/Net

Politik

PPP: Hentikan Operasi Penggelembungan Suara PSI, Segera!

SENIN, 04 MARET 2024 | 09:56 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta operasi penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Pileg 2024 segera dihentikan.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy alias Rommy, mengungkapkan, pihaknya sudah mendengar sejak sebelum Pemilu, bahwa ada operasi pemenangan PSI yang dilakukan aparat dengan target PSI memperoleh 50.000 suara di tiap kabupaten/kota di Pulau Jawa, dan 20.000 suara di tiap kabupaten/kota di luar Jawa.

“Sejak sebelum Pemilu saya mendengar ada operasi pemenangan PSI yang dilakukan aparat,” tandas Rommy, lewat keterangan resminya, di Jakarta, Senin (4/3).

Dia juga menjelaskan, praktik itu dilakukan dengan menggunakan dan membiayai jejaring Ormas kepemudaan tertentu, yang pernah dipimpin salah seorang menteri untuk memobilisasi suara PSI coblos gambar.

“Setidaknya itu yang saya dengar dari salah satu aktivis, yang diberi pembiayaan langsung oleh aparat, sebelum Pemilu. Tapi sepertinya tak berjalan mulus, sehingga perolehan berdasarkan quick count jauh di bawah harapan lolos parliamentary threshold (PT),” urai Rommy.

Dia juga mengatakan, akurasi quick count menurut pimpinan lembaga-lembaga survei senior adalah plus-minus 1 persen, sehingga untuk lolos PT 4 persen dibutuhkan setidaknya angka quick count lebih dari 3 persen.

Maka, jika sebuah partai mendapat quick count 3 persen, dalam riil count dapat dibenarkan jika mendapat 4 persen, atau bisa juga sebaliknya, bisa dibenarkan jika hanya mendapat 2 persen. Sedangkan angka di seluruh lembaga survei, quick count PSI tertinggi kurang dari 2,95 persen.

Belakangan, usai pencoblosan, Rommy mendapat informasi ada upaya meloloskan PSI ke parlemen dengan 2 modus, yakni memindahkan suara partai yang jauh lebih kecil, yang jauh dari lolos PT kepada coblos gambar partai itu, dan/atau memindahkan suara tidak sah menjadi coblos gambar partai itu.

“Setelah melihat Sirekap beberapa hari terakhir, mulai muncul keanehan-keanehan yang disinyalir beberapa surveyor, seperti Prof Burhanuddin Muhtadi dan Yunarto Wijaya,” katanya.

Lebih lanjut Rommy menyebut kenaikan suara PSI dari beberapa TPS, sebagaimana dimuat di grafik akun X Burhanuddin Muhtadi, terjadi kenaikan tajam yang menyimpang dari trendline. Bahkan ada yang input Sirekap dari 110 TPS menyumbangkan sekitar 19.000 suara, yang berarti 173 suara per TPS.

Ia menjelaskan, jika partisipasi pemilih diasumsikan sama dengan 2019, maka suara sah tiap TPS = 81,69 persen x 300 suara = 245 suara per TPS. Itu berarti persentase suara PSI = 173/245 = 71 persen, dan seluruh partai lain hanya 29 persen.

"Sebuah angka yang sangat tidak masuk akal, mengingat PSI partai baru tanpa infrastruktur mengakar, dan kebanyakan Caleg RI-nya minim sosialisasi ke pemilih,” ungkapnya.

Lebih lanjut Rommy mengatakan, penggelembungan suara PSI banyak terungkap, bukan di tingkat TPS, tapi diduga mulai di pleno tingkat kecamatan.

Penggelembungan suara PSI diduga terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Setiap penggeseran suara tidak sah menjadi suara PSI.

“(Ini) jelas merugikan perolehan seluruh partai politik peserta Pemilu lainnya,” tandasnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya