Berita

Anggota KPU RI Mochammad Afifuddin/RMOL

Politik

Suara PSI Melonjak Saat PPP Merosot, KPU: Biar Rekap Berjenjang yang Bicara

SABTU, 02 MARET 2024 | 15:29 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus mengalami peningkatan signifikan sejak sepekan terakhir. Namun, anehnya suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengalami hal sebaliknya..

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kantor Berita Politik RMOL, perolehan suara PSI hingga Sabtu siang (2/3) pukul 14.00 WIB mencapai 3,13 persen dalam catatan sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Persentase itu sama dengan 2.399.469 suara, dari total 541.260 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang selesai menginput data .


Perolehan suara PSI itu meningkat signifikan dari tanggal 18 Februari 2024, yang di dalam Sirekap baru sekitar 1,9 persen dari total TPS yang sebanyak 6.432.

Di sisi yang lain, PPP yang pada 18 Februari 2024 mencatat perolehan suara hingga di atas ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen, justru per hari ini turun menjadi 3,97 persen.

Di media sosial (medsos) Twitter ramai netizen membicarakan perolehan suara dua parpol itu. Salah satunya oleh pemilik akun Mujab MS.

"(Per tanggal) 2 Maret 00.00, PSI sudah 3.11 persen. Kalau lajunya tetap, maka 4 persen bukan hanya angan-angan. Herannya 'ledakan' ini cuman ada di PSI dan Gelora," katanya.

Menanggapi keanehan tersebut, Anggota KPU RI Mochammad Afifuddin enggak menjelaskan secara rinci tentang kerja Sirekap dan kaitannya dengan perolehan suara parpol yang berubah signifikan.

Sosok yang karib disapa Afif itu hanya meminta publik bersabar, dan diharapkan mengikuti proses rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara manual yang dilakukan berjenjang.

"Pokoknya biar rekap berjenjang saja bicara yang angka-angka saja," demikian Afif singkat merespon, saat ditemui di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3).

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya