Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta dinilai tidak sigap menghadapi terjangan banjir selama musim hujan.
Anggota DPRD DKI Jakarta Simon Lamakadu menilai kehadiran petugas lapangan untuk mitigasi di lokasi banjir relatif lambat.
“Saya lihat ketika sudah mulai banjir, belum banyak yang bekerja. Saya juga lihat belum ada Dinas Perhubungan yang membantu mengurai macet di simpang Cempaka Mas akibat banjir,” ujar Simon dikutip Sabtu (2/3).
Simon mengaku, kerap meninjau rumah pompa yang berada di kawasan Cempaka Putih. Termasuk sejumlah titik rawan banjir di Jakarta Pusat.
Menurut Simon, banjir yang terjadi pada Kamis (29/2), memperparah kemacetan yang selalu terjadi setiap pagi di lokasi tersebut. Akibatnya berdampak luas kepada masyarakat. Hal seperti ini diharapkan menjadi evaluasi dan juga bisa diperbaiki di kemudian hari.
Meski demikian, pompa stasioner dan pompa mobile di Kecamatan Cempaka Putih dan Kemayoran juga diaktifkan sejak malam karena tingginya intensitas hujan yang turun sepanjang malam di Jakarta.
“Seharusnya sudah menjadi early warning (peringatan dini) bagi petugas bahwa pagi hari akan terjadi banjir dan mengakibatkan jalanan tergenang,” kata Simon.
Untuk menghindari peristiwa serupa, Simon meminta semua jajaran yang bertanggung jawab terkait banjir di Jakarta bisa meningkatkan kewaspadaannya.
Mereka juga harus bergerak lebih cepat sehingga penanggulangan banjir dan dampaknya bisa lebih berjalan dengan baik dan tidak memberikan dampak yang luas ke masyarakat.
“Saya juga meminta Dinas SDA untuk selalu mengecek ketinggian air laut jangan sampai telat menyalakan pompa air ketika nanti ada potensi banjir rob di wilayah Utara Jakarta,” tutup Simon.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 34 ruas jalan di wilayah Jakarta terendam banjir pada Kamis pagi (29/2) pukul 10.00 WIB atau mengalami peningkatan jumlah dibanding pukul 06.40 dan 09.00 WIB.