Berita

Proses rekapitulasi suara pemilu di Seoul, Korea Selatan, yang menunjukkan ada tertukar suara antara PDIP dan Golkar/RMOL

Politik

Terbongkar di Rekap Nasional, Suara PDIP dan Golkar Tertukar di Seoul

JUMAT, 01 MARET 2024 | 21:22 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Perolehan suara partai politik (parpol) ternyata ada yang tertukar. Menariknya, parpol yang mengalami bukan yang ecek-ecek melainkan parpol besar.

Hal tersebut terbongkar dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Luar Negeri di Tingkat Nasional hari ketiga, yang digelar Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Jumat (1/3).

Saksi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Harli Muin menginterupsi forum rapat saat pembacaan hasil perolehan suara parpol di Seoul, Korea Selatan, tepatnya yang ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 016.

Dia menyandingkan perolehan suara PDIP dalam Formulir (Form) C.Hasil Plano dengan yang ada di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Dimana, dia menemukan suara parpol berlogo banteng moncong putih itu tertukar dengan Partai Golkar.

Pasalnya, nomor urut PDIP adalah 3 sementara nomor urut Partai Golkar adalah 4. Hal ini yang membuatnya heran ada perolehan suara tertukar di antara dua parpol itu.

"Pertanyaan saya kenapa salah-salah begini? Apakah ini Sirekap atau sengaja salah? Ini tidak sesuai ditulis kenapa? Apa karena Sirekap atau Anda sengaja salah menuliskan? Atau memang diubah?" ujar Harli di Ruang Sidang Utama Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.

"Kita ini kan belum cacat, lihat itu 4 (suara untuk) partai, kau tulis 2 di situ. Lalu seharusnya (ada suara) 21, itu menjadi 9. Kenapa dikurangi begitu banyak?" sambungnya sembari menunjukkan selisih suara di Form C.Hasil dengan Sirekap.

Anggota KPU RI Yulianto Sudrajat merespon protes saksi dari PDIP tersebut, dengan memaparkan formulir penghitungan syara yang manual harus dicocokkan dengan data yang ada di Sirekap.

Namun Anggota PPLN Seoul, Rinda mengakui adanya persoalan data perolehan suara, itupun setelah melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap formulir-formulir yang ada.

"Setelah kami cek, ada kesalahan input di (Form) C.Hasil. Setelah kami cek untuk seluruh suara partai politik dan suara calon PDIP itu tertukar dengan Partai Golkar. Jadi di sebelahnya (posisinya), seperti itu. Salah penempatan," ucapnya mengakui.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI) Rahmat Bagja yang hadir dalam rapat pleno ikut merespon kesalahan input itu.

"Ada TPS lain?" tanyanya yang kemudian dijawab "Hanya TPS 016," oleh Rinda.

Lebih lanjut, PPLN Seoul memastikan alasan suara PDIP adan Golkar tidak disengaja, karena terdapat kesalahan penulisan di dalam formulir perbaikan yang belum selesai diinput ke Sirekap.

"Jadi tanggal 17-18 (Februari) itu ada kendala untuk entry di beberapa tim kami, tapi kami sudah meminta pada perbaikan tanggal 17-18 itu semuanya harus dikirim ke kami secara manual juga," demikian Rinda menambahkan.


Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya