Berita

Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

Belum Nyatakan Oposisi, PDIP Masih Fokus Dorong Hak Angket

SENIN, 26 FEBRUARI 2024 | 13:17 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pernyataan siap menjadi oposisi belum disampaikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), setelah muncul hasil penghitungan suara sementara pemilihan presiden (Pilpres) 2024 diungguli pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pengamat politik dari Citra Institute Efriza menilai, elite PDIP kemungkinan besar akan tetap memilih sebagai oposisi pasca pemerintahan hasil Pemilu 2024 ditetapkan, apabila Prabowo-Gibran benar-benar yang memenangkan kontestasi.

Namun, dia memperkirakan untuk saat ini partai politik (parpol) berlogo banteng moncong putih bakal mengkritisi proses Pemilu Serentak 2024 yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), karena mereka menduga ada kecurangan yang terjadi.

"PDIP saat ini masih ingin membuat muka Jokowi semakin belepotan noda, baik secara personal maupun sebagai Presiden melalui hak angket DPR RI dengan narasi kecurangan," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (26/2).

Menurutnya, parpol yang dipimpin Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri tersebut telah dikecewakan Jokowi, karena mendukung Prabowo yang dipasangkan oleh putra sulungnya Gibran, dalam proses pemenangan Pilpres 2024 melalui instrumen kenegaraan.

"Jokowi sudah diberikan beberapa coretan noda, seperti memunculkan narasi dinasti politik karena dinilai maruk kekuasaan, dan narasi Jokowi sebagai kader pembangkang karena memuluskan Gibran sebagai cawapres Prabowo," tuturnya.

Lebih dari itu, Efriza memandang hubungan PDIP dengan Jokowi dan keluarganya sudah tak lagi harmonis, karena Pilpres 2024 tidak menguntungkan capres-cawapres yang diusungnya bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Hubungan PDIP dan Jokowi bukan lagi berseberangan, atau sekadar tak akur, tapi sudah memungkinkan menghasilkan sakit hati dan kecewa," demikian Efriza menambahkan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya