Berita

Ilustrasi/RMOL

Politik

PPP dan Perindo Berpeluang Koalisi ke Prabowo-Gibran

MINGGU, 25 FEBRUARI 2024 | 08:34 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Menjadi bagian dari kabinet Presiden Joko Widodo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Perindo diyakini bakal gabung Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Pengamat politik dari Motion Cipta Matrix, Wildan Hakim, berpendapat, selama ini PPP dan Perindo sudah menjadi bagian dari kabinet Jokowi. Sehingga, sulit bagi keduanya untuk berubah haluan menjadi oposisi.

"PPP dan Perindo merupakan Parpol yang berpeluang gabung Koalisi Indonesia Maju," kata Wildan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (25/2).


Mengingat, sambung dia, ada anggota kabinet Jokowi berasal dari PPP dan Perindo, hingga saat ini, yakni Sandiaga Uno, dan putri sulung Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Angela Tanoesoedibjo, keduanya menjabat sebagai menteri dan wakil menteri pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Keberadaan Sandi dan Angela di kabinet tentu berdampak langsung terhadap popularitas keduanya, karena sering menjadi bahan pemberitaan terkait kinerjanya. Secara langsung itu berkontribusi membentuk sentimen positif terhadap PPP dan Perindo," katanya.

Secara teknis, kata dosen ilmu komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia itu, pilihan menjadi oposisi tidak mudah. Jika PPP dan Perindo memilih oposisi bersama PDIP, maka ketiganya harus siap menjadi kekuatan penyeimbang untuk mengontrol pemerintahan.

Oposisi, tambah Wildan, punya tugas berat, yakni mengkritisi kebijakan pemerintah terpilih. Kritik yang disampaikan juga harus dikemas secara konstruktif.

Sistem demokrasi memang membutuhkan oposisi. Sementara untuk menjadi oposisi ada risiko berat yang harus ditanggung. Yakni citra tidak populer dan kerap dibingkai sebagai tukang kritik.

Padahal, sambungnya, bila ditelaah lebih jauh, kritik dalam sistem demokrasi memang diberi ruang, dan bisa berkontribusi terhadap perbaikan kebijakan pemerintah.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya