Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Brankas Senjata Biometrik Miliki Masalah Keamanan, AS Tarik Ratusan Ribu Produk

SABTU, 24 FEBRUARI 2024 | 22:59 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Lebih dari 120.000 brankas senjata biometrik telah ditarik kembali di Amerika Serikat setelah Komisi Keamanan Produk Konsumen (CPSC) federal menemukan risiko cedera serius atau kematian terkait dengan kemampuan anak-anak berusia enam tahun yang bisa membukanya.

Penarikan tersebut melibatkan merek-merek terkenal seperti Bulldog Cases, Awesafe, Machir, dan MouTec, setelah CPSP secara kolektif mendapatkan 91 laporan pengguna tidak sah berhasil membuka brankas senjata buatan China itu.

Meskipun tidak ada laporan cedera atau kematian terkait penarikan ini, CPSC menegaskan bahwa langkah ini diambil secara sukarela bersama produsen.

“Tidak ada laporan cedera atau kematian terkait dengan penarikan tersebut, yang dilakukan secara sukarela bersama perusahaan,”kata badan tersebut, dikutip dari Sky News, Sabtu (24/2).

Penarikan ini menjadi sorotan setelah CPSC meningkatkan pengawasan terhadap produk-produk serupa setelah adanya insiden penembakan fatal yang melibatkan seorang anak laki-laki berusia 12 tahun pada tahun 2023 lalu, karena brankas biometrik dapat dibuka oleh anak tersebut.

Untuk itu, pengguna yang telah membeli brankas diimbau untuk segera berhenti menggunakan fitur biometrik dan beralih ke opsi kunci hingga brankasnya diganti.

“Pelanggan yang membeli produk yang ditarik kembali yang dijual oleh Amazon, Walmart dan pengecer besar lainnya harus segera berhenti menggunakan fitur biometrik dan hanya menggunakan opsi kunci untuk menyimpan senjata api sampai mereka mengganti brankasnya,” kata CPSC dalam pengumuman penarikannya.

Saat ini, CPSC sendiri telah menyediakan kit perbaikan atau penggantian gratis yang dapat diperoleh melalui kontak langsung dengan perusahaan produsen atau pengecer besar seperti Amazon dan Walmart.

Komisaris CPSC, Richard Trumka Jr, menekankan perlunya produsen memastikan brankas senjata biometrik tidak dikirimkan dengan pengaturan default pabrik yang dapat membukanya dengan sidik jari apa pun.

“Itu berarti 120.000 rumah berpotensi memiliki senjata api tanpa jaminan, sangar berbahaya,” katanya.

Sementara itu perusahaan-produsen berpendapat bahwa masalah biometrik muncul dari pengiriman brankas yang diatur dalam "mode demonstrasi", sehingga memungkinkan sidik jari apa pun dapat membukanya sebelum diprogram oleh pengguna.

Menanggapi masalah itu, Bulldog Cases menyatakan bahwa mereka dengan serius siap membantu semua pelanggan yang menghubungi mereka.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya