Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo/Ist
Siswa di sekolah harus diajarkan soal bahaya tawuran dan perundungan sedini mungkin. Sebab selain membahayakan diri sendiri dan orang lain, perundungan dan tawuran bisa masuk ranah pidana.
Atas dasar itu, Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri melakukan upaya pencegahan melalui kegiatan psikososial bertema Grow With Positive Vibes.
Kegiatan yang digelar di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan ini mengajak para pelajar mengikuti beberapa aktivitas seperti permainan berkelompok hingga membuat karya seni dan rencana-rencana kegiatan positif seperti pentas seni (pensi).
"Kami memberikan pelayanan psikologi dalam mempersiapkan dan membekali pelajar dengan peningkatan pandangan positif, meningkatkan kesejahteraan emosional, dan mengembangkan keterampilan untuk menghadapi tantangan dengan sikap yang lebih optimis," kata Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM), Irjen Dedi Prasetyo, Sabtu (24/2).
Menurut mantan Kadiv Humas Polri ini, sudah menjadi kewajiban Polri untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi turut menjaga para generasi penerus bangsa agar tetap dapat fokus untuk meraih cita-citanya.
"Program psikososial dengan tema
Grow With Positive Vibes pada pelajar ini juga merupakan salah satu manifestasi dari pelayanan Biro Psikologi SSDM Polri yakni, peduli, empati, dan solutif," kata Dedi.
Meski begitu, Dedi tak menampik masih ada sejumlah kasus
bullying atau perundungan siswa di beberapa tempat di Indonesia.
Melalui program inilah, Dedi berharap dapat meminimalisir kenakalan di lingkungan sekolah tersebut dengan menciptakan lingkungan positif, serta semakin mengakrabkan guru dan siswa.
"Sebagai generasi penerus, pelajar dituntut untuk bekerja keras dan belajar dengan giat demi meningkatkan kualitas dirinya. Generasi penerus bangsa diperlukan untuk memajukan bangsa itu sendiri," kata Dedi.